Lebaran Hari Ketiga, Ratusan Wisatawan Padati Pusat Latihan Gajah Seblat Bengkulu

gajah-seblat
Salah seorang wisatawan lokal, Abdur Rahman, wisata gajah Seblat sudah jadi favorit untuk didatangi saat libur Lebaran, karena bisa naik gajah.

BENGKULU, harianpijar.com – Ratusan wisatawan memadati Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat yang berada di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Seblat, Desa Sukabaru, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, untuk menikmati wisata alam dan berinteraksi dengan gajah Sumatera (Elephas maximus Sumatranus) jinak di wilayah tersebut.

“Wisata gajah Seblat sudah jadi favorit untuk didatangi saat libur Lebaran, karena bisa naik gajah,” kata Abdur Rahman, wisatawan lokal yang mendatangi objek wisata itu, Selasa 27 Juni 2017.

Menurut Abdur Rahman, dirinya setiap tahun bersama keluarga besarnya selalu menyempatkan berwisata ke lokasi yang cukup dekat dari desa mereka yang berada di Kecamatan Putri Hijau.

Baca juga:   Mendagri: Diminta Plt Gubernur Bengkulu Tidak Open House Saat Lebaran

Namun, ditegaskan Abdur Rahman, kali ini pengunjung terpaksa mengantre panjang untuk mendapat kesempatan menaiki gajah. Karena hanya ada seekor gajah yang bisa dinaiki pengunjung.

“Sebagian besar gajah sudah dilepasliarkan di hutan, hanya ada empat gajah jantan yang berada di PLG Seblat,” tegas Abdur Rahman.

Selain itu, dari empat gajah jantan tersebut, hanya seekor yang berada di seberang Sungai Seblat untuk bisa dinaiki bergantian dengan membayar sebesar Rp 20 ribu.

Sementara, antrean yang panjang membuat sebagian pengunjung memilih meninggalkan lokasi tersebut setelah menikmati suasana alam di pinggir Sungai Seblat.

Baca juga:   Di Bengkulu, Belasan Kawanan Gajah Liar Dekati Pemukiman Warga Dan Rusak Kebun Sawit

Sementara, menurut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung, Abu Bakar mengatakan, dari 12 ekor gajah jinak yang ada di PLG Seblat delapan ekor sudah dilepasliarkan di hutan kawasan itu.

“Ada empat gajah jantan yang masih berada di sekitar kamp PLG karena gajah jantan rawan diburu untuk diambil gadingnya,” kata Abu Bakar.

Lain itu, juga dijelaskan Abu Bakar, pengunjung taman wisata alam itu dapat berinteraksi dengan gajah jantan jinak yang diangon para mahout atau pawang di lokasi tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini