Asal-Usul Film Pasar Setan

harianpijar.com, JAKARTA – Film Pasar Setan menjadi salah satu film bergenre horor yang diproduksi oleh IDN Pictures. Semenjak diumumkan jadwal tayangnya, film ini pun menjadi perbincangan hangat dikalangan pecinta film horor.

Menurut informasi yang didapat, film Pasar Setan akan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada tanggal 29 Februari 2024 mendatang.

Itu artinya, tanggal main film Pasar Setan hanya tinggal menghitung beberapa hari lagi. Lantas, film Pasat Setan terinspirasi dari mana?

Nah, untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, mending kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.

1. Diambil dari kisah pendaki gunung

Masyarakat Sunda di zaman dulu meyakini bahwa Gunung Salak merupakan tempat suci yang menjadi saksi bisu hilangnya sang pendiri kerajaan Padjajaran, yakni Prabu Siliwangi.

Tak hanya itu, bahkan Gunung Salak juga dipercaya sebagai tempat turunnya para barata dari kayangan yang kental dengan nuansa mistis.

Di era modern, ternyata keangkeran Gunung Salak masih tetap terasa. Pasalnya, tak sedikit para pendaki gunung yang kerap mengalami pengalaman horor selama berpetualang di Gunung Salak.

Bahkan, tak sedikit juga dari mereka yang tersesat dan hilang selama beberapa hari. Nah, dari kisah itulah Susanti Dewi selaku produser film, menyebutkan bahwa film Pasar Setan terinspirasi oleh pengalaman para pendaki.

2. Kisah pendaki yang melakukan transaski dengan makhluk gaib

Ada salah satu cerita yang menarik dari seorang pendaki, dimana dia secara tidak sadar membeli dan memakan pisang goreng di puncak Gunung Salak. Padahal, di puncak Gunung Salak sama sekali tidak ada penjual makanan.

“Wisnu Surya Pratama, sutradara film Pasar Setan, adalah anak gunung yang memiliki pengalaman langsung dengan misteri-misteri Gunung Salak,” ungkap Susanti Dewi.

Sebenarnya film Pasar Setan tak hanya mengangkat kisah dari satu gunung saja, melainkan juga meliputi beberapa gunung yang umumnya di daki.

Kendati demikian, kisah horor di Gunung Salak merupakan salah satu fokus utama karena terkenal keangkeran dan keseramannya yang begitu kental.

“Dengan menggabungkan cerita-cerita nyata dan legenda-legenda lokal, kami berharap film ini dapat memberikan pengalaman menegangkan namun memikat bagi para penonton,” tambah Susanti Dewi.

3. Adanya pendaki yang hilang secara misterius

Seperti yang sudah disebutkan pada poin di atas tadi, bahwa tak sedikit para pendaki yang menghilang ketika berpetualang ke Gunung Salak.

Bahkan, hampir setiap tahunnya pasti ada kejadian serupa yang dialami oleh para pendaki. Menurut informasi dari masyarakat setempat, menyebutkan bahwa ketika berada di Gunung Salak tidak boleh memetik bunga anggrek lho.

Konon, seseorang yang sengaja maupun tidak sengaja memetik bunga anggrek disana akan dibuat ling-lung atau kehilangan arah.

Bahkan, orang tersebut akan merasa kesulitan menemukan jalan keluar karena perjalanannya hanya berputar-putar disekitarnya saja.

Jika masalah tersebut ingin berakhir, segera simpan kembali bunga anggreknya ke tempat semula.

4. Pendaki yang hilang selama 3 bulan

Dikutip dari channel Youtube RJL 5, menyebutkan bahwa ada seorang pendaki pria bernama Hadi yang telah tersesat selama 3 bulan lamanya di Gunung Salak.

Namun anehnya, justri pemuda tersebut ditemukan di daerah Cirebon lho. Selama tersesat di hutan, Hadi pun terpaksa memakan hewan liar yang ditemuinya, seperti kucing hutan, ular, dan lain sebagainya agar bisa bertahan hidup.

Nah, itu dia beberapa keangkeran yang pernah dialami oleh para pendaki selama berpetualang di Gunung Salak. (seo)