harianpijar.com, JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merespons pemberitaan media luar negeri, Channel News Asia (CNA) Singapura, terkait Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) masuk dalam daftar pemimpin paling korup versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Juru bicara PDIP Guntur Romli menyebut Jokowi gagal mengerahkan para buzzer yang mencoba menghalau pemberitaan tersebut.
“Jokowi gagal mengerahkan buzzer-buzzernya untuk menangkal pemberitaan OCCRP malah berita Jokowi salah seorang Terkorup 2024 semakin mendunia,” kata Guntur Romli seperti dilansir dari RMOL, Senin 6 Januari 2025.
Guntur Romli pun menyarankan Jokowi untuk bertobat dan memperbaiki diri ketimbang mengerahkan buzzer politik menghalau narasi yang berdasarkan riset tersebut.
“Jokowi harus bertobat menggunakan buzzer-buzzer dan mengganti konsultannya karena kontraproduktif,” tuturnya.
Guntur Romli lalu menyinggung soal insiden pameran lukisan Seniman Yos Suprapto yang dilarang karena bernada kritik terhadap Jokowi.
Akibat pelarangan, Yos Suprapto malah makin terkenal dan lukisannya laris. Sama halnya dengan berita Jokowi finalis pemimpin korup versi OCCRP.
“Situs berita dihapus karena ditekan, malah makin mendunia berita terkorupnya,” ucapnya.
Selain itu, Guntur Romli juga meyakini bahwa cara-cara intimidatif yang dilakukan oleh Jokowi dan kaki-tangannya tidak akan bisa membendung fakta.
“Cara melarang-larang, menekan-nekan, intimidasi malah bikin kontraproduktif,” ujar Guntur Romli. (rmo/elz)