Kejati Bengkulu Tahan 8 Orang Tersangka Kasus Korupsi Puskeswan

Kejati-Bengkulu

harianpijar.com, BENGKULU – Setelah menerima pelimpahan berkas dari Sub Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Subdit Tipidkor) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bengkulu, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu menahan delapan orang tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan dan rehabilitasi pusat kesehatan hewan (Puskeswan) Dinas Pertanian Bengkulu Tengah.

Delapan tersangka tersebut yaitu WGT (42) dan EPP (53) berprofesi sebagai aparatur sipil negara (ASN), RA (36) swasta, NS (50) Direktur CV Bita Konsultan, KRN (67) swasta, DS (34) Wakil Direktur CV Elsavira Jaya, JW (54) swasta dan DRM (59) merupakan Wakil Direktur CV Bayu Mandiri.

Sedangkan, untuk dua orang tersangka lainnya yaitu ES (58) merupakan mantan Kepala Dinas Pertanian Benteng dan MMH (46) swasta, akan dilimpahkan pada hari ini, Selasa, 3 Desember 2024.

“Kejati Bengkulu pada bidang tindak pidana khusus ada penyerahan tahap kedua delapan orang tersangka dan barang bukti pada Pidsus Kejati Bengkulu,” ujar Kepala Seksi (Kasi) Penerangan Hukum (Penkum) Kejati Bengkulu Ristianti Andriani kepada awak media di Kota Bengkulu, Senin, 2 Desember 2024.

Baca juga:   Setya Novanto Diduga Terima Pencairan Uang Proyek e-KTP Dalam 4 Termin

Selanjutnya, pada pelimpahan tersebut, tim tindak pidana khusus(Pidsus) Kejati Bengkulu juga menerima pengembalian kerugian negara sejumlah Rp489,99 juta.

Menurut Kasi Penuntutan Kejati Bengkulu Arief Wirawan, delapan orang tersangka tersebut akan dilakukan penahanan selama 20 hari ke depan di Rutan Kelas II B Bengkulu.

“Ke-8 orang tersangka tersebut dijerat dengan Pasal 2, Pasal 3 dan Pasal 11 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat 1 (ke- 1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana,” kata Arief Wirawan.

Baca juga:   Elza Syarief: Sebelum Cabut BAP, Miryam S Haryani Didatangi Seorang Pria

Sebelumnya, penyidik Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Bengkulu juga menjelaskan berdasarkan hasil audit perhitungan kerugian negara dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bengkulu sebesar Rp2,38 miliar dari total anggaran yang telah dibayarkan mencapai Rp3,74 miliar dan kerugian negara yang telah dikembalikan yaitu Rp489,99 juta.

Diketahui, untuk pagu anggaran kegiatan pembangunan dan rehabilitasi pusat kesehatan hewan di Kabupaten Bengkulu Tengah sebesar Rp2,6 miliar dan kegiatan rehabilitasi balai penyuluh pertanian (BPP) Rp1,4 miliar.

Dari dua kegiatan itu terbagi atas tujuh pekerjaan fisik, yaitu pembangunan Puskeswan di Kecamatan Talang Empat, pembangunan Puskeswan di Kecamatan Merigi Kelindang, dan rehabilitasi Puskeswan di Kecamatan Pondok Kelapa.

Selanjutnya, rehabilitasi gedung balai penyuluh pertanian di Kecamatan Merigi Kelindang, rehabilitasi gedung balai penyuluhan pertanian Kecamatan Taba Penanjung, kegiatan pengawasan terdiri atas konsultasi pengawasan puskeswan, serta konsultasi pengawasan BPP. (ant/elz)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini