SEMARANG – Universitas Diponegoro (Undip) melalui kegiatan KKN Tematik “Pelatihan Ecoprint Pada Totebag Sebagai Pemberdayaan Ekonomi Kreatif” melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Sukorejo, Kabupaten Sragen, yang merupakan salah satu desa kolaborasi program Iptek Bagi Desa Binaan Undip (IDBU) Tahun 2024.
Ecoprint merupakan teknik cetak kain dengan memanfaatkan bahan-bahan alami seperti daun, bunga, dan batang tanaman untuk menghasilkan pola dan warna pada kain. Teknik pembuatan ecoprint ada 2 yaitu teknik pounding (pukul) dan teknik steaming (kukus).
Pada program kerja ini, saya berfokus pada teknik pounding (pukul) dikarenakan teknik ini lebih sederhana dan cocok untuk dilakukan di totebag.
Di Desa Sukorejo sendiri, terdapat potensi alam yang bisa mendukung pembuatan batik ecoprint. Namun, masyarakat sekitar belum ada yang memanfaatkan bahan alam tersebut untuk dibuat batik jenis ecoprint.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat setempat tentang seni membatik yang ramah lingkungan dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan. Adanya pelatihan ecoprint ini juga dapat mengurangi pencemaran limbah akibat pewarna kimia dari pabrik tekstil.
Kegiatan demonstrasi ini dilaksanakan oleh salah seorang anggota KKN Tematik Universitas Diponegoro, Anis Silvia Andriani, dan dilakukan bersama dengan perkumpulan PKK Desa Sukorejo di Balai Desa Sukorejo, pada Kamis, 24 Oktober 2024, pukul 14.00.
Kegiatan demonstrasi dihadiri oleh ibu-ibu PKK, kepala desa, serta mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro Tahun 2024 di Desa Sukorejo.
“Pelatihan ecoprint dengan teknik pounding (pukul) merupakan teknik yang sederhana dan ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan alami sehingga mengurangi limbah, menciptakan kreativitas dan memiliki nilai ekonomi tinggi,” ujarnya.
Proses pembatikan ecoprint ini dilakukan di media totebag berbahan canvas, kemudian disediakan juga alat dan bahan lain yang digunakan untuk membatik ecoprint seperti palu kayu, plastik, dedaunan dan bunga, serta brosur panduan membatik ecoprint. Ibu-ibu sangat antusias dalam mengikuti kegiatan demonstasi ini.
Sekretaris TP PKK Desa Sukorejo, Ibu Nanik, turut hadir pada kegiatan tersebut memberikan apresiasi dan tanggapan kepada mahasiswa yang memberi pelatihan.
“Pelatihan ecoprint ini sangat bermanfaat bagi warga Desa Sukorejo karena memanfaatkan lingkungan dan bahannya mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Harapan saya, ibu-ibu yang ikut pelatihan dapat mengimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari sehingga bisa meningkatkan income masing-masing keluarga, misal punya kain dan ada bahan-bahan di sekitar rumah kan bisa dipakai untuk ecoprint,” pungkasnya.