UST Yogyakarta Bantu Tingkatkan Produktivitas UMKM Batik Sembung Kulon Progo Melalui Pendampingan Digital Marketing

UST
Bayu Permadi, pemilik bisnis Batik Sembung Kulon Progo dan mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. (foto: dok. pribadi)

KULON PROGO – Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta terus berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat melalui program pengabdian kepada masyarakat.

Kali ini, UST menggelar pendampingan kepada UMKM Batik Sembung di Desa Sembungan, Gulurejo, Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Jumat, 18 Oktober 2024.

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan produktivitas karyawan UMKM sesuai dengan ajaran Tamansiswa, yang dikenal dengan prinsip 3N: Niteni, Nirokke, dan Nambahi.

Pendampingan ini dilaksanakan oleh tim dari Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi UST, yang dipimpin oleh Lusia Tria Hatmanti Hutami, S.E., M.M., bersama dengan enam mahasiswa.

Selama dua minggu, mereka berkolaborasi dengan Bayu Permadi, pemilik Batik Sembung, untuk memperkuat strategi pemasaran digital serta meningkatkan produktivitas dan keterampilan para karyawan.

Salah satu tantangan yang dihadapi Batik Sembung dalam era digital saat ini adalah kurangnya pemahaman tentang pemasaran digital yang efektif.

Baca juga:   Upaya Toko Buah untuk Pertahankan Pelanggan Dikala Semakin Banyaknya Pesaing Baru
UST
. (foto: dok. pribadi)

Batik Sembung telah menggunakan berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok, namun masih mengalami beberapa kendala, seperti koneksi internet yang tidak stabil dan kesulitan dalam mengedukasi konsumen terkait perbedaan batik tulis, cap, dan printing melalui penjualan online.

Dalam kegiatan pendampingan ini, UST memberikan bimbingan terkait strategi digital marketing yang lebih efisien serta upaya peningkatan keterampilan karyawan.

Melalui metode sosialisasi dan pendampingan langsung, tim dari UST berhasil membantu Batik Sembung meningkatkan kualitas komunikasi dengan konsumen melalui platform digital. Selain itu, tim juga menekankan pentingnya inovasi dalam desain batik untuk tetap bersaing di tengah ketatnya persaingan pasar.

“Kami berharap pendampingan ini dapat memberikan dampak positif bagi Batik Sembung, khususnya dalam meningkatkan produktivitas karyawan serta memperkuat strategi pemasaran digital mereka,” ujar Lusia Tria Hatmanti, ketua tim pengabdian.

Baca juga:   Budidaya Jamur Kini Menjadi Pekerjaan Sampingan

Batik Sembung sendiri telah menjadi salah satu UMKM batik yang eksis di Yogyakarta dengan ciri khas motif yang unik dan kualitas produk yang terjamin. Namun, inovasi yang terus-menerus dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi digital dianggap penting untuk menjaga daya saing di tengah persaingan pasar yang semakin ketat.

Program pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa dalam menerapkan ajaran Tamansiswa untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.

Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi UMKM lainnya untuk terus berinovasi dan meningkatkan daya saing di era digital.

Penulis:

1. Ina Aulia Rahmawati
2. Trisania Putri Aprilia
3. Cindy Alfianuri Imas
4. Wina Anggraini
5. Chofifah Dwi W
6. Anita
7. Lusia Tria Hatmanti Hutami

Mahasiswa Program Studi Manajemen Univeristas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini