SUMATERA UTARA – Petani buah naga di Desa Payung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kini memiliki solusi inovatif untuk meningkatkan produktivitas tanaman mereka.
Pasalnya, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU) berhasil membangun Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro (PLT Pikohidro) yang memanfaatkan aliran sungai setempat sebagai sumber energi.
Adapun Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU) pada kegiatan pengabdian ini yakni Prof Dr. Eng Himsar Ambarita, ST MT, Emerson Pascawira Sinulingga ST., M.Sc. Ph.D, Dr.Eng. Riky Stepanus Situmorang S.T., M.Eng, Hendrik Voice Sihombing, ST MT serta beberapa mahasiswa Fakultas Teknik.
Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan listrik para petani buah naga. Seperti yang diketahui, tanaman buah naga membutuhkan pencahayaan tambahan, terutama saat proses pembungaan.
Cahaya lampu akan merangsang pertumbuhan bunga yang nantinya akan berkembang menjadi buah. Sebelumnya, petani menggunakan lampu pijar konvensional yang boros energi.
“Dengan Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro kami dapat menyediakan listrik yang lebih murah dan ramah lingkungan untuk petani,” ujar Prof. Dr. Eng Himsar Ambarita, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat USU.
“Listrik yang dihasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro akan digunakan untuk menyalakan lampu LED yang lebih efisien dan hemat energi,” tambahnya.
Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro yang dibangun di Desa Payung, Kabupaten Karo memiliki kapasitas 1 kW. Listrik yang dihasilkan untuk saat ini cukup untuk sebagai energi tambahan kebutuhan pencahayaan tanaman buah naga.
Johnson Milala, salah seorang petani buah naga, sangat antusias dengan adanya Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro ini. “Dengan adanya Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro, saya bisa menghemat biaya listrik dan meningkatkan produksi buah naga saya,” ungkapnya.
“Selain memberikan manfaat ekonomi, Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro juga memberikan dampak positif bagi lingkungan Masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan. Penggunaan energi air yang berkelanjutan dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca,” imbuh Johnson Milala.