JAWA TIMUR KONDHANG: Implementasi JOWO BEN di SMP Negeri 4 Pasuruan

SMP-4

JAWA TIMUR – SMP Negeri 4 Pasuruan menggelar upacara bendera pada Senin, 5 Agustus 2024. Upacara bendera ini menjadi momen penting untuk meningkatkan rasa nasionalisme, membentuk karakter dan disiplin siswa, menyampaikan informasi penting, memperkuat kebersamaan dan kekompakan, serta menghormati pahlawan dan sejarah bangsa.

Kegiatan ini dilaksanakan mulai pukul 07.00 sampai 08.00 WIB di Lapangan SMP Negeri 4 Pasuruan. Upacara bendera ini diikuti oleh seluruh dewan guru, staff karyawan, dan siswa-siswi dari kelas tujuh hingga kelas sembilan.

Adapun yang bertugas menjadi pembina upacara adalah Erlis Mareta P., S.Pd selaku wali kelas IX G dan petugas upacaranya juga berasal dari siswa-siswi kelas tersebut pula. Dalam upacara bendera kali ini ada yang berbeda. Hal ini nampak pada saat amanat upacara disampaikan dalam Bahasa Jawa Krama Inggil.

Bu Bader, sapaan akrab Erlis Mareta, selaku Guru mata pelajaran Bahasa Jawa menyampaikan terkait kedisiplinan dan program JAWA TIMUR KONDHANG (Jawa wayah Jumat Dadi Murid kang Sopan, Andhap Asor, lan Ngerti Tatanan). JAWA TIMUR KONDHANG merupakan implementasi dari program JOWO BEN yang digagas oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan.

Baca juga:   JULI SARENG MANAN: Membangun Kepedulian dan Spiritualitas Siswa SMP Negeri 4 Pasuruan

Program “JOWO BEN: Jum’at Jowo Baik dan Benar” adalah program yang brilian untuk mempromosikan penggunaan Bahasa Jawa di kalangan siswa sekolah. Setiap hari Jum’at, siswa diharapkan berbicara, menulis, dan berinteraksi menggunakan Bahasa Jawa yang baik dan benar.

Program ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan bahasa dan budaya lokal, tetapi juga memperkuat identitas dan keberagaman di Indonesia. Dengan menerapkan JOWO BEN, siswa dapat lebih mengenal kearifan lokal, memperkaya kosakata mereka dalam Bahasa Jawa, dan membangun kebanggaan terhadap warisan budaya mereka sendiri.

Selain itu, program ini juga dapat meningkatkan kemampuan berbahasa siswa dalam bahasa daerah, yang sering kali terabaikan di era globalisasi ini. Program ini tentunya memerlukan dukungan dari guru, orang tua, dan komunitas untuk dapat berjalan dengan efektif dan berkelanjutan.

“Sak durunge daktutup, Ibu kagungan parikan. Dina Selasa mangan kupat. Lawuhe tahu cacahe lima. Kabeh siswa SMP 4. Kudu Tuhu lan ngerti tata krama,” kata Erlis Mareta diakhir amanat.

Baca juga:   Penandatanganan Deklarasi Anti Kekerasan di UPT SMP Negeri 4 Pasuruan

Dalam sebuah wawancara, Kepala SMP Negeri 4 Pasuruan, Makhrus Siddiq, S.Psi., M.Pd.I., menyampaikan terkait tujuan JAWA TIMUR KONDHANG digagas dalam rangka menanamkan nilai-nilai kesopanan, kerendahan hati, dan pemahaman tatanan kepada para siswa, khususnya pada hari Jumat.

Makhrus Siddiq mengatakan bahwa ini merupakan langkah penting dalam membentuk karakter siswa yang berintegritas dan berakhlak mulia. Untuk itu, dirinya menghimbau kepada seluruh guru dan staf untuk berperan aktif dalam mengarahkan dan membimbing siswa dalam pelaksanaan program ini.

“Mari kita bersama-sama menjadi teladan, mendukung program sekolah, membangun lingkungan positif, mengajak siswa aktif berpartisipasi. Saya percaya bahwa dengan kerjasama dan komitmen kita semua, program JAWA TIMUR KONDHANG akan berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif bagi perkembangan karakter siswa kita,” pungkas Makhrus Siddiq.

Penulis: Nurul Mawaridah

3 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini