JAKARTA – Universitas Mercu Buana memiliki program Tugas Akhir Peduli Negeri dimana mahasiswa/i melakukan pendampingan dan pelatihan yang bekerjasama dengan UMKM untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam aspek tertentu.
Kegiatan ini pada dasarnya diselenggarakan sebagai langkah kepedulian mahasiswa/i untuk mendongkrak kondisi perekonomian Indonesia dan menarik banyak khalayak untuk kemudian melirik usaha yang dibuat oleh masyarakat lokal.
Sesuai dengan Program Studi Digital Communications, ketiga mahasiswi ialah Sintia Nur Afifah, Kintania Larasati, dan Nisa Nur Fauziah bekerjasama dengan UMKM Caillie.co untuk melakukan kegiatan pelatihan seputar cara mengoperasikan dan memaksimalkan penggunaan media sosial dengan baik.
Kegiatan ini dilangsungkan secara luring yaitu di Cafe daerah Meruya Utara, Jakarta Barat, pada Sabtu, 8 Juni 2024, pukul 14:00 WIB.
Bertemakan “Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Pengembangan UMKM Caillie.co” ada 3 cabang materi yang menjadi pilar kegiatan pendampingan dan pelatihan, diantaranya melakukan perencanaan, membuat konten dan menyalurkan pada sarana tertentu, memonitor akun media sosial Instagram dan TikTok.
Manfaat dari kegiatan ini diharapkan mampu membantu UMKM Caillie.co dalam memahami mengenai konsep dari pemanfaatan media sosial yang mampu mendongkrak peluang produk yang ditawarkan pada pasar lokal yang lebih besar.
Kemudian daripada itu, pelatihan dilakukan supaya pelaku UMKM terbekali kemampuan dalam mengoperasikan media sosial mereka seperti merancang, membuat, mendistribusikan, dan mendata konten-konten yang ada di Instagram maupun TikTok.
Tema ini dipilih bukan tanpa sebab melainkan karena media sosial sudah menjadi alat sekaligus sarana yang memiliki banyak fungsi, salah satunya untuk memperkenalkan UMKM pada suatu khalayak, kelompok, maupun komunitas yang lebih besar.
Adanya media sosial, meningkatkan potensi usaha agar mampu berkembang dengan cara kreatif dan interaktif. Di era digital ini, pelaku UMKM tidak perlu dihantui takut karena hanya dengan memiliki kemampuan tertentu, sebuah akun media sosial dapat dimaksimalkan untuk menjangkau audiens yang lebih luas tanpa ada usaha atau biaya yang besar.
Ini akan berdampak pada peningkatan interaksi atau bahkan keterkaitan khalayak pada sebuah produk. Karena itu, dengan pemanfaatan media sosial yang maksimal UMKM dapat menggunakan keuntungan teknologi ini untuk meningkatkan visibilitas, penjualan, daya tarik, dan bahkan mengambil tempat dalam pikiran khalayak karena brand sudah mampu tertanam sesuai dengan citra yang dibangun dalam media sosial.
Materi yang diberikan sendiri sesuai dengan perputaran sirkulasi peran dalam mengelola media sosial. Setiap mahasiswi yang andil memiliki perannya sendiri dalam memberikan materi.
Sintia memiliki tanggung jawab dalam memberikan materi dan melatih mengenai produksi dan distribusi konten, Nisa memberikan materi dalam hal perencanaan bentuk dan konsep konten, sementara Kintania memaparkan materi mengenai cara pengelolaan media sosial dan mengolah data-data yang didapat dari akun media sosial menjadi informasi untuk mengembangkan konten yang akan dibuat.
Menurut Sintia, “Untuk menanamkan citra brand, diperlukan pendekatan yang baik. Salah satunya yaitu membuat konten-konten dalam akun media sosial Instagram dan TikTok menjadi menarik, interaktif, dan sesuai dengan target khalayak produk yang ditawarkan itu sendiri.”
Setelah melakukan pemaparan materi ini, ketiga mahasiswi bersisian mengawasi dan mendampingi UMKM untuk dapat mengimplementasikan kemampuan mereka dalam mengelola akun media sosial serta memastikan bahwa mereka telah dapat mengikutinya dengan baik sesuai dengan arahan.
Penulis: Sintia Nur Afifah