Kondisi Serba Sulit, Petani di Desa Kidal Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Sehari-hari

WA

MALANG – Penelitian observasi langsung dan wawancara dengan masyarakat petani marjinal di Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Malang, Jawa Timur, telah dilakukan pada Selasa, 16 Juli 2024.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa mayoritas petani di desa ini hidup dalam kondisi ekonomi yang memprihatinkan, dengan rata-rata pendapatan bulanan kurang dari Rp 500.000,00.

Kondisi ini menyebabkan mereka sering merasa khawatir terhadap pasokan makanan yang dimiliki, mengingat pendapatan yang minim tidak mampu mencukupi kebutuhan dasar sehari-hari.

Keadaan tersebut diperparah dengan kurangnya akses terhadap sarana produksi pertanian yang memadai, seperti pupuk dan bibit unggul.

Selain itu, infrastruktur yang terbatas dan tidak merata juga menghambat mereka dalam menjual hasil panen ke pasar yang lebih luas.

Para petani ini juga mengeluhkan kurangnya perhatian dari pemerintah setempat, yang seharusnya dapat memberikan bantuan dan pelatihan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.

Tanpa intervensi yang signifikan, kondisi ini dikhawatirkan akan terus berlanjut dan semakin memperburuk kesejahteraan masyarakat petani di Desa Kidal.

Baca juga:   Ibas: Petani Berhak Dapat Penghidupan Layak, Maju dan Sejahtera

Situasi yang dialami oleh para petani marginal di Desa Kidal sangat relevan dengan beberapa tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya:

SDG 1: No Poverty

Kondisi ekonomi yang memprihatinkan dengan pendapatan kurang dari Rp500.000,00 per bulan menunjukkan bahwa para petani ini berada di bawah garis kemiskinan. Upaya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka sejalan dengan tujuan SDG 1 untuk mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya di mana pun.

SDG 2: Zero Hunger

Kekhawatiran para petani terhadap pasokan makanan mencerminkan tantangan dalam mencapai ketahanan pangan. SDG 2 berfokus pada mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang lebih baik, serta mempromosikan pertanian berkelanjutan. Mendukung petani marginal dengan akses ke sarana produksi dan pelatihan dapat membantu mencapai tujuan ini.

SDG 8: Decent Work and Economic Growth

Kondisi kerja dan pendapatan para petani di Desa Kidal menunjukkan perlunya promosi pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. SDG 8 mendorong penciptaan lapangan kerja yang layak, peningkatan produktivitas, dan peningkatan standar hidup bagi semua pekerja, termasuk di sektor pertanian.

Baca juga:   Moeldoko Sebut Presiden Sudah Temui Massa Petani Soal Reformasi Agraria

SDG 10: Reduced Inequalities

Ketidaksetaraan dalam akses terhadap sarana produksi dan infrastruktur di Desa Kidal menunjukkan perlunya upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan. SDG 10 bertujuan untuk mengurangi ketimpangan di dalam dan antar negara, termasuk ketimpangan ekonomi dan akses terhadap sumber daya.

SDG 12: Responsible Consumption and Production

Promosi praktik pertanian yang berkelanjutan sejalan dengan SDG 12, yang mendorong konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Melalui pelatihan dan dukungan, para petani dapat diarahakan untuk menerapkan teknik-teknik pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta, sangat penting untuk mencapai tujuan-tujuan SDGs ini. Melalui pendekatan yang holistik dan kolaboratif, kesejahteraan para petani di Desa Kidal dapat ditingkatkan, dan tujuan pembangunan berkelanjutan dapat tercapai.

Cristovel Ompusunggu, Departemen Ekonomi Pembangunan UM yang Melakukan Survey RKI

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini