Pengabdian Masyarakat Mahasiswa KKN-T UTM Membuat Inovasi Produk Olahan Jagung Menjadi Emping Jagung

UTM
Mahasiswa dan warga peserta pelatihan. (foto: Dokumentasi KKN 12 UTM)

MADURA – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Kelompok 12 Universitas Trunojoyo Madura (UTM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengabdi kepada masyarakat Desa Bira Tengah, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang.

Dalam hal ini, mahasiswa berinovasi dengan mengolah jagung menjadi emping jagung, sebuah produk yang memiliki nilai tambah ekonomis bagi masyarakat desa. Pelatihan ini dilaksanakan pada Selasa, 23 Juli 2024, dengan tema “Pelatihan Pengolahan Produk Emping Jagung”.

Jagung merupakan salah satu tanaman pangan utama di Indonesia yang mempunyai banyak manfaat. Selain sebagai sumber karbohidrat bagi manusia, jagung juga digunakan sebagai pakan ternak, bahan baku industri dan produk pangan olahan.

Jagung kaya akan serat, vitamin dan mineral, sehingga baik untuk kesehatan. Produk olahan jagung seperti emping jagung memberikan variasi konsumsi yang lebih menarik dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.

Di Desa Bira Tengah, jagung menjadi komoditas utama pertanian yang menopang kehidupan masyarakat setempat. Sayangnya, sampai saat ini, sebagian besar jagung hanya dijual dalam bentuk mentah atau dijadikan pakan ternak, sehingga nilai ekonomi yang diperoleh kurang optimal.

Untuk mengatasi hal tersebut, mahasiswa KKN-T UTM memberikan pelatihan kepada masyarakat Desa Bira Tengah tentang cara mengolah jagung menjadi emping jagung. Pelatihan yang dihadiri oleh masyarakat Dusun Goa Lorong ini berlangsung dengan antusias, mengikuti setiap tahapan pembuatan emping jagung.

Kegiatan diawali dengan memperkenalkan proses perebusan jagung yang dilakukan selama 5 jam dengan campuran air kapur. Setelah itu, jagung dicuci dan direndam semalaman, kemudian dicuci bersih lagi menggunakan air mengalir. Setelah pencucian, jagung dikukus selama 5 jam untuk mengurangi kadar air.

Setelah pengukusan, jagung didiamkan selama 5-10 menit. Bawang putih dan garam dihaluskan sebagai penyedap rasa, kemudian dicampurkan ke dalam jagung dan diaduk hingga merata.

Baca juga:   Pengabdian Masyarakat UTM Ajak Anak-Anak Manfaatkan Barang Bekas sebagai Media Tanaman

Proses selanjutnya adalah penumbukan yang bisa dilakukan dengan menggunakan copper atau alat penumbuk lainnya. Setelah jagung menjadi halus, jagung dipipihkan setipis mungkin lalu dicetak dan dijemur di bawah sinar matahari selama 2-3 hari. Setelah kering, jagung digoreng hingga menjadi kuning keemasan.

Dalam pelatihan ini, masyarakat dapat mempraktikkan secara langsung cara memipihkan dan mencetak jagung. Masyarakat dengan bersemangat mencoba memipihkan jagung dengan menggunakan alat yang disediakan dan mencetaknya menjadi emping jagung yang siap dijemur dan digoreng.

“Saya senang sekali dengan adanya pelatihan ini. Sebelumnya, kami hanya menjual jagung dalam bentuk mentah, tapi sekarang kami bisa mengolahnya menjadi produk yang lebih bernilai. Ini sangat membantu meningkatkan penghasilan kami,” ujar Moh. Hamidi, salah satu warga.

“Proses pembuatannya memang butuh waktu, tapi hasilnya sepadan. Terima kasih kepada mahasiswa KKN-T UTM yang telah memberikan pelatihan ini. Saya berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi desa kami,” tambahnya.

Mahasiswa KKN-T UTM berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat Desa Bira Tengah. Dengan adanya kemampuan untuk memproduksi emping jagung sendiri, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan pendapatan mereka dan mengurangi ketergantungan pada produk olahan komersial.

Pelatihan ini juga menjadi sarana bagi masyarakat untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru yang dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.

Muawwanah, selaku istri dari Kepala Dusun di Goa Lorong, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami berharap dapat terus mengembangkan produk ini dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” ungkapnya.

Baca juga:   Mahasiswa KKN UTM Lakukan Sosialisasi Efisiensi Pengemasan Kerupuk Puli Menggunakan Sealer yang Dibuat Sendiri

Mohammad Taufiq Hidayad, selaku Koordinator Desa KKN-T Kelompok 12 UTM, menyatakan program ini juga merupakan bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa KKN-T UTM telah membuktikan bahwa ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah dapat diaplikasikan secara nyata dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

Dengan adanya program ini, diharapkan hubungan antara universitas dan masyarakat dapat semakin erat, dan universitas dapat terus berperan aktif dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.

Mahasiswa KKN-T UTM juga berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi mahasiswa lain untuk terlibat aktif dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Dengan berbagi ilmu dan keterampilan, mahasiswa dapat berkontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membantu memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi.

Pelatihan pembuatan emping jagung ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat Desa Bira Tengah untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan hasil pertanian mereka.

Dengan inovasi dan semangat untuk terus belajar, masyarakat dapat mengembangkan berbagai produk olahan lain yang memiliki nilai tambah tinggi. Ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan mereka, tetapi juga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan memperkuat ekonomi lokal.

“Kedepannya, diharapkan mahasiswa KKN-T UTM dapat terus memberikan pendampingan dan dukungan kepada masyarakat dalam mengembangkan usaha mereka. Dengan kerjasama yang baik antara mahasiswa, universitas dan masyarakat, diharapkan berbagai program pengabdian dapat berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak yang terlibat,” kata Martuli, SH., M.hum, selaku Kepala desa Bira Tengah.

Eva Coniatus Yuhro
Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini