BANTEN – Musim kemarau di Provinsi Banten diprediksi akan berlangsung dari Juli hingga September 2024. Untuk mengantisipasi potensi kekeringan yang dapat berakibat pada gagal panen, Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten bergerak cepat dengan menggencarkan program irigasi perpompaan.
Program ini menargetkan 338 titik irigasi perpompaan yang tersebar di berbagai wilayah di Banten. Diharapkan, irigasi ini mampu mengairi sawah seluas 20.500 hektar selama musim kemarau, sehingga produktivitas pertanian di Banten dapat terjaga.
Kepala Distan Banten, Ir. Haji Nana Suryana, M.Si., menjelaskan bahwa irigasi perpompaan menjadi solusi penting untuk mengatasi kekeringan di musim kemarau. “Program ini diharapkan dapat membantu para petani dalam menjaga ketersediaan air untuk lahan pertanian mereka,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nana menerangkan bahwa selain irigasi perpompaan, Distan Banten juga melakukan berbagai upaya lain untuk menghadapi musim kemarau, di antaranya:
● Sosialisasi kepada petani tentang teknik budidaya pertanian hemat air. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air di lahan pertanian.
● Pendampingan kepada petani dalam pengelolaan air irigasi. Petani akan dibantu dalam mengelola air irigasi dengan lebih optimal agar terhindar dari pemborosan.
● Penyediaan benih tahan kekeringan kepada petani. Benih-benih ini diharapkan dapat membantu tanaman padi untuk bertahan hidup di tengah kondisi minim air.
Dengan berbagai upaya tersebut, Distan Banten optimis bahwa sektor pertanian di wilayahnya akan tetap produktif meskipun memasuki musim kemarau.
Sumber: https://banten.bsip.pertanian.go.id
Penulis: Durahtun Hainiyah
Mahasiswa Agribisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa