Agribisnis Berkelanjutan: Praktik dan Implikasinya

Agribisnis

BANTEN – Agribisnis berkelanjutan mengacu pada praktik nonkonvensional seperti pertanian organik, alternatif, regeneratif, ekologi, dan rendah input. Pertanian organik atau alternatif tidak serta merta berarti berkelanjutan.

Untuk menjadi berkelanjutan, sebuah pertanian harus mampu menghasilkan pangan berkualitas tinggi dalam jumlah yang cukup, mempertahankan sumber daya yang dimilikinya, serta ramah lingkungan sambil tetap menguntungkan. Sebuah pertanian yang berkelanjutan lebih mengutamakan proses alami dan sumber daya terbarukan daripada produk yang dibeli seperti pupuk (Reganold et al., 1990).

Konservasi sumber daya alam merupakan salah satu elemen dari pertanian berkelanjutan; sumber daya tersebut meliputi tanah, air, energi, dan udara (Eos Data Analytics, 2023). Konservasi tanah merupakan komponen penting dalam pertanian berkelanjutan karena meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi kehilangan lapisan tanah atas, terutama melalui agregasi tanah dan pencegahan erosi.

Beberapa pendekatan pertanian berkelanjutan yang mencegah erosi tanah termasuk pertanian terasering, tanaman penutup, pembangunan penahan angin, dan pengolahan tanah minimal.

Di sisi lain, air menyediakan irigasi buatan yang merupakan satu-satunya cara untuk melanjutkan operasi pertanian saat tidak ada hujan, dan permintaan masa depan untuk sumber daya air mendorong penggunaan yang bertanggung jawab.

Baca juga:   Kisah Sukses Suyatin: Rela Alih Profesi demi Jadi Peternak Kambing

Manajemen sumber daya air yang berkelanjutan dalam pertanian harus mencakup: desalinasi untuk mengurangi salinitas tanah dan meminimalkan kebocoran pupuk yang dapat mencemari tanah dan menciptakan sedimentasi di dasar air; optimalisasi penggunaan air melalui irigasi cerdas, pengumpulan air hujan, dan daur ulang air; pencegahan degradasi ekosistem riparian dalam daerah aliran sungai; pemilihan tanaman yang tahan kekeringan; dan pemeriksaan pentingnya penanaman pada tahun-tahun yang sangat kering berdasarkan analisis cuaca masa lalu untuk meramalkan tren cuaca.

Pertanian saat ini sangat bergantung pada bahan bakar berbasis minyak bumi. Satu-satunya cara untuk mengurangi ketergantungan ini adalah dengan menjajaki penggunaan sistem pertanian “cerdas energi” yang bergantung pada sumber energi terbarukan untuk keberlanjutan.

Ada beberapa alternatif yang dapat digunakan, termasuk pemasangan sistem irigasi bertenaga surya, penggunaan mesin berbahan bakar bio, budidaya tanaman untuk produksi bahan bakar alternatif, konversi energi biomassa dari tanaman dan limbah organik, serta pengumpulan energi angin dan matahari untuk menggerakkan pertanian.

Hampir semua kegiatan pertanian mencemari atmosfer dengan drift kimia, debu dari aktivitas lapangan, emisi bahan bakar fosil dari peralatan pertanian, dan output metana dari ternak. Tindakan pengurangan debu seperti pengurangan pengolahan tanah, praktik tanaman penutup dan agroforestri, serta pemasangan penahan angin dapat membantu meningkatkan kualitas udara.

Baca juga:   Lahan Pertanian Semakin Berkurang Akibat Adanya Alih Fungsi Lahan

Secara keseluruhan, pertanian memainkan peran penting tidak hanya dalam sistem pangan tetapi juga dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Pertanian menggunakan sumber daya alam secara luas, terutama tanah dan air.

Operasinya secara signifikan mempengaruhi ketersediaan dan kualitas sumber daya tersebut. Selain itu, pertanian, sebagai usaha yang berbasis biologi, memiliki dampak besar pada ekosistem serta tanaman dan hewan non-pertanian, terutama keanekaragaman hayati.

Agribisnis berkelanjutan adalah solusi penting dalam mengatasi tantangan global terkait ketahanan pangan dan perubahan iklim, dengan menjaga keseimbangan antara produksi pangan, keuntungan ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan.

Sumber:

1. Reganold, J.P., Papendick, R.I., & Parr, J.F. (1990). Pertanian Berkelanjutan. Scientific American, Vol. 262(6), hal. 112-121.

2. AYO (ASEAN Youth Organization) Academy. (2021). Pertanian Berkelanjutan dan Keamanan Pangan: Pertanian Berkelanjutan. AYO Academy, platform kursus online.

Penulis: Muhammad Hikam Adiguna
Mahasiswa Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini