Memperkaya Pembelajaran IPA: Pendekatan Cultural Responsive dalam LKPD untuk Kurikulum Merdeka

Unesa

SURABAYA – Di era globalisasi dan multikulturalisme ini, pendidikan di Indonesia menghadapi tantangan untuk mengintegrasikan keberagaman budaya dalam proses pembelajaran agar dapat mengembangkan kompetensi profesional guru dan sukseskan kurikulum merdeka sebagai kurikulum nasional dibutuhkan metode tertentu.

Salah satu inisiatif yang menjanjikan adalah penerapan Cultural Responsive Teaching (CRT) dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sebagai bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka.

Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan dan motivasi belajar siswa, tetapi juga memperkaya pengalaman belajar mereka dengan menghargai latar belakang budaya masing-masing.

Integrasi CRT dalam LKPD mendukung tujuan ini dengan memfasilitasi pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada pengetahuan akademis, tetapi juga pada pengembangan kecerdasan emosional dan sosial siswa.

Sadar akan dinamika permasalahan di kalangan pendidik, khususnya mata pelajaran IPA, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Program studi S1 IPA FMIPA Universitas Negeri Surabaya (UNESA), khususnya Tutut Nurita, Prof Erman, Enny Susiyawati, Ahmad Fauzi Hendratmoko, dan Sapti Puspitarini, dengan dukungan proaktif dua orang mahasiswa menjajaki kendala yang dihadapi oleh para guru IPA melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA yang ada di Jawa Timur.

Baca juga:   Tingkatkan Sikap Positif, Tim PKM UNESA Bekali Siswa SMA Islam Almaarif dengan Pelatihan Strategi Belajar

Salah satu MGMP IPA yang menyambut baik inisiatif kami adalah MGMP IPA Kabupaten Pasuruan. Kendala yang dihadapi guru SMP IPA di kabupaten tersebut adalah terbentuknya LKPD yang menggunakan CRT untuk menerapkan kurikulum merdeka.

TIM PKM Program studi S1 Pendidikan IPA kemudian melakukan survei untuk mengetahui kebutuhan guru IPA di Kabupaten Pasuruan. Setelah menganalisis data survei, dirancang dukungan pembuatan LKPD bagi guru IPA kabupaten Pasuruan.

Kegiatan pendampingan Guru IPA SMP dalam membuat LKPD dengan Pendekatan Cultural Responsive Teaching untuk Mewujudkan Pelaksanaan Kurikulum Merdeka dilaksanakan secara tatap muka dan asynchronous.

Kegiatan pendampingan ini dimulai pada tanggal 18 Mei 2024. Kegiatan dilakukan secara klasikal di aula SMPN 1 Pandaan. Kegiatan pendampingan ini dihadiri guru-guru IPA SMP se-Kabupaten Pasuruan.

Turut hadir dalam kegiatan ini, yaitu Mochammad Syafi’i, S.Pd., M.Pd. selaku Kabid Dikdas Kabupaten Pasuruan, Prof. Dr Erman M.Pd selaku Koorprodi S1 Pendidikan IPA FMIPA Unesa, Ibu Kepala Sekolah SMPN 1 Pandaan selaku Tuan Rumah PkM di Kabupaten Pasuruan, serta selaku Bapak Drs. Moh. Wahid Sulaiman, M.Pd selaku Ketua MGMP IPA Kabupaten Pasuruan.

Baca juga:   Pentingnya Pemanfaatan Big Data dan AI bagi Wirausahawan

Dalam sambutannya, Kabid Dikdas Kabupaten Pasuruan menerima baik atas kegiatan pelatihan pembelajaran Kurikulum Merdeka bagi para guru IPA SMP.

“Kami menerima dengan baik pendampingan dalam kegiatan ini. Guru-guru hendaknya perlu meningkatkan kompetensinya dan menerima setiap pembaharuan,” ungkap Mochammad Syafi’i.

Erman yang merupakan koorprodi S1 Pendidikan IPA juga mengungkapkan terima kasih atas dukungan Dikdas Kabupaten Pasuruan serta kesediaan MGMP IPA untuk partisipasi aktif dalam kegiatan pendampingan ini.

Kegiatan pendampingan ini difokuskan pada pengenalan CRT dan contoh LKPD dengan pendekatan CRT berisi konten, proses, dan produk.

Para peserta antusias mengikuti materi yang disampaikan oleh tim pelaksana PkM. Pelatihan ini akan dilaksanakan sampai 18 Juni 2024 dengan rincian kegiatan berupa workshop secara luring dan pendampingan berkala serta penugasan mandiri menggunakan LMS.

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini