Pelatihan Membatik Teknik Ecoprint bagi Ibu-Ibu PKK di Desa Sekarpuro, Sawojajar, Kabupaten Malang

Unbraw
Pemateri memberikan arahan terkait proses pembuatan ecoprint. (foto: dok. pribadi)

MALANG – Dalam rangka mengembangkan jiwa kewirausahaan dan memberdayakan perempuan di Desa Sekarpuro, Sawojajar, Kabupaten Malang, kedua dosen FISIP Universitas Brawijaya, Dr. Dra. Alifiulahtin Utaminingsih, M.Si dan Dr. Qurnia Indah Permata Sari, M.Sos, mengadakan pelatihan membatik dengan teknik ecoprint.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini berlangsung pada Minggu, 19 Mei 2024, di Masjid Raya Al Mustaqim yang dihadiri oleh 40 peserta ibu-ibu PKK Desa Sekarpuro, Sawojajar, Kabupaten Malang. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan baru kepada ibu-ibu PKK, yang tidak hanya dapat meningkatkan kreativitas mereka tetapi juga membuka peluang ekonomi melalui produksi kain batik ecoprint.

Teknik ecoprint adalah metode membatik yang ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan alami seperti daun dan bunga untuk menghasilkan motif pada kain. Dengan teknik ini, kain batik yang dihasilkan tidak hanya memiliki keindahan estetika, tetapi juga membawa pesan penting tentang kelestarian lingkungan dan pemanfaatan sumber daya alam secara bijak.

Selain itu, proses pembuatannya tidak memerlukan bahan kimia berbahaya, sehingga aman bagi pembuatnya dan juga bagi lingkungan sekitar. Metode ini juga mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dengan memanfaatkan material alami yang tersedia tanpa merusak alam.

Baca juga:   Pengabdian Kepada Masyarakat: Pencegahan Pernikahan Dini di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Malang
Unbraw
Proses pembuatan ecoprint. (foto: dok. pribadi)

Dr. Dra. Alifiulahtin Utaminingsih, M.Si, menyampaikan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi ibu-ibu PKK dalam mengembangkan usaha kreatif di bidang tekstil.

“Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang, baik dari segi keterampilan maupun ekonomi. Selain itu, teknik ecoprint ini juga mendukung upaya pelestarian lingkungan karena menggunakan bahan-bahan alami,” ujarnya.

Dr. Qurnia Indah Permata Sari, M. Sos, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang lebih luas. “Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk nyata dari komitmen kami untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan. Kami ingin ibu-ibu PKK dapat lebih mandiri dan berdaya saing di era modern ini,” katanya.

Unbraw
Proses pembuatan ecoprint. (foto: dok. pribadi)

Salah satu peserta pelatihan yang juga Ketua RW 10, Ibu Titik menyampaikan terima kasih kepada Dr. Alifiulahtin Utaminingsih dan timnya sebagai pelaksana pengabdian masyarakat dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya.

Ibu Titik menyatakan bahwa, “Pelatihan ecoprint sangat menarik, karena hasil karyanya yang unik dan menarik atau bersifat kreatif dan inovatif serta bernilai ekonomis.”

Baca juga:   5 Mahasiswa Universitas Brawijaya Buat Kursi Roda Pintar Berbasis Deep Learning!

Para peserta pelatihan terlihat antusias dan aktif dalam mengikuti setiap sesi. Mereka diberikan materi tentang dasar-dasar ecoprint, pemilihan bahan, teknik pewarnaan, hingga praktik langsung membuat batik ecoprint.

Selain itu, para peserta juga diberi kesempatan untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman mengenai penggunaan bahan-bahan alami yang berbeda, serta berbagai teknik yang dapat meningkatkan kualitas hasil akhir batik ecoprint mereka. Pada akhir acara, hasil karya para peserta dipamerkan, memperlihatkan kreativitas dan dedikasi tinggi dari para ibu-ibu PKK Desa Sekarpuro.

Unbraw
Hasil karya ecoprint. (foto: dok. pribadi)

Dengan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan ibu-ibu PKK Desa Sekarpuro dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk membuat produk batik ecoprint yang berkualitas dan memiliki nilai jual tinggi. Keterampilan membatik berupa life skill teknik batik ecoprint memiliki nilai ekonomis yang tinggi sebagai bekal untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Produk-produk ini diharapkan mampu menembus pasar lokal maupun nasional, sehingga dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan perekonomian keluarga dan desa secara keseluruhan. Lebih jauh lagi, adanya pelatihan ini dapat memberikan inspirasi dan menjadi model bagi desa-desa lain dalam mengembangkan potensi lokal mereka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini