Tantangan dan Solusi Ergonomis dalam Meminimalkan Risiko Kecelakaan Kerja di Industri Sawit

Unair
. (foto: dok. bpbd)

SURABAYA – Industri perkebunan sawit merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian Indonesia. Sektor tersebut berperan dengan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PDB dan lapangan kerja. Namun, di balik keuntungannya, industri ini juga diwarnai dengan angka kecelakaan kerja yang cukup tinggi.

Industri perkebunan sawit memiliki beberapa tantangan ergonomis yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Salah satu tantangan utama adalah posisi kerja yang tidak ergonomis.

Pekerja sawit seringkali harus berdiri dengan salah satu tangan di atas bahu membentuk sudut 135° yang dapat menyebabkan nyeri pada bahu dan leher. Selain itu, pekerja juga harus mengangkat beban yang berat dan berulang, sehingga dapat menyebabkan cedera otot dan tulang.

Beban kerja berlebihan juga dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental, sehingga dapat meningkatkan risiko kecelakaan kerja. Selain itu, Alat kerja yang tidak ergonomis seperti peralatan yang tidak sesuai dengan ukuran tubuh pekerja dapat meningkatkan risiko terluka bagi pekerja itu sendiri.

Solusi Ergonomis

Baca juga:   Manufaktur Berkelanjutan: Menciptakan Sistem Manufaktur Ramah Lingkungan dan Efisiensi Energi

Untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja di industri sawit, perusahaan perlu menerapkan solusi ergonomis yang efektif. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah merancang ulang egrek agar ergonomis.

Egrek adalah salah satu alat penting dalam proses pemanenan di perkebunan sawit. Merancang ulang egrek agar ergonomis dapat membantu pekerja sawit untuk bekerja dengan lebih efektif dan aman.

Selain itu, perusahaan juga perlu melakukan analisis risiko ergonomi secara sistematis. Analisis risiko ergonomi dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi faktor risiko ergonomi yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan mengembangkan strategi untuk mengurangi risiko tersebut.

Faktor risiko ergonomi yang dapat kita kenali melalui analisis risiko ergonomi termasuk beban kerja, postur kerja, frekuensi, dan durasi kerja.

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Penggunaan APD juga sangat penting dalam mengurangi risiko kecelakaan kerja di industri sawit. APD dapat membantu dalam mengurangi risiko cedera dan kematian akibat kecelakaan kerja.

Tidak hanya itu, APD juga dapat membantu dalam mengurangi risiko penyakit akibat pekerjaan, seperti penyakit tulang belakang dan penyakit otot.

Baca juga:   Kemeriahan Pertunjukan Karnaval RT 1 Desa Kragan: Bhinneka Tunggal Ika dalam Segala Wujudnya

Kecelakaan kerja di industri sawit dapat menyebabkan korban jiwa, cacat, dan kerugian ekonomi yang signifikan. Sehingga, perusahaan perlu melakukan upaya yang efektif untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja para pekerjanya.

Perusahaan dapat menerapkan solusi yang efektif dengan merancang ulang egrek yang ergonomis, melakukan analisis risiko ergonomi secara sistematis, dan mewajibkan penggunaan APD bagi pekerjanya. Dengan menerapkan solusi-solusi tersebut, industri sawit dapat menjadi lebih aman dan efektif dalam mengurangi risiko kecelakaan kerja.

Daftar Referensi:

Jannah, Annisa Ashabul. Analisis Risiko Kecelakaan dan Kesehatan Kerja pada Proses Panen Kelapa Sawit dengan Metode HIRA dan JSA. Diss. Universitas Brawijaya, 2019.

Andriani, Meri, Dewiyana Dewiyana, and Elis Erfani. “Perancangan Ulang Egrek Yang Ergonomis Untuk Meningkatkan Produktivitas Pekerja Pada Saat Memanen Sawit.” JISI: Jurnal Integrasi Sistem Industri 4.2 (2018): 119-128.

Gema Ramadhan Putra Izehar
Mahasiswa FTMM Universitas Airlangga

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini