Prespektif Gender Jadi Solusi Masalah Gen Z

Unesa

SURABAYA – Pusat Studi Literasi LPPM Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyelenggarakan Sarasehan dalam jaringan (sedaring) Literasi, Gender, dan Inklusi Sosial bertajuk “Pengarusutamaan Literasi, Gender, dan Inklusi Sosial dalam Bidang Spiritual, Pendidikan, dan Sosial”.

Kegiatan itu dilaksanakan melalui media online Zoom Meeting dengan jumlah 100 partisipan dari penjuru Indonesia dan berbagai profesi.

Dosen Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (Unnes), Zulfa Sakhiyya, datang sebagai pemateri pertama membahas tentang alasan utama pembelajaran dan penelitian lanjut tentang kajian literasi dari perspektif gender.

“Karena menurut Kami prespektif gender ini sebetulnya prespektif yang kritis, bukan hanya kritis tapi dia ibu bagi lahirnya prespektif kritis yang lain,” ujar Zulfa Sakhiyya.

Baca juga:   Mahasiswa UNESA Zahrudin Afnan Mengajar di Sekolah Indonesia Jeddah

Maka dari itu, Zulfa Sakhiyya menyampaikan alasan pentingnya mempelajari literasi dari prespektif gender untuk meningkatkan pemikiran kritis yang dimiliki setiap orang.

Zulfa Sakhiyya menambahkan salah satu manfaat bagi sekitar yang tidak kalah penting tentang pembelajaran literasi dengan prespektif gender sebagai solusi masalah isu-isu pada diri yang rumit.

“Mengapa Karena perspektif gender ini bisa menampung isu-isu pelik lainnya, seperti keadilan sosial, inklusi sosial, bahkan hingga kesadaran psikologi seperti ekofemisme dan juga menawarkan solusi-solusi alternatif untuk masalah yang sedang kita hadapi,” ungkapnya pada Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca juga:   Pelatihan dan Pendampingan Penguatan Ekonomi Keluarga Melalui Pemberdayaan Istri Petani Tambak di Desa Banjarsari

Pernyataan Zulfa Sakhiyya mengartikan bahwa dari banyaknya isu sosial yang dihadapi oleh anak muda sekarang yang biasa disebut Gen Z, dapat diatasi dengan cara melakukan kegiatan literasi pada pengetahuan prespektif gender untuk menyelesaikan konflik kesadaran dalam psikologi generasi muda alami dan hadapi sekarang.

Diva Amalia Pristiansyah
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Surabaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini