JAWA TIMUR – Desa Sumberejo pada Kabupaten Bojonegoro masih menyimpan banyak potensi yang dapat dikembangkan. Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur mendapati potensi-potensi yang dapat dikembangkan lebih luas terlebih pada kegiatan pariwisata.
Potensi-potensi ini berupa UMKM produk makanan maupun produk mebel yang dapat dikaitkan dengan kegiatan wisata didalamnya. Sebagian potensi juga diketahui telah memiliki media sosial masing-masing, guna untuk kegiatan promosi produk yang dapat menambah pangsa pasar oleh UMKM tersebut.
Potensi ini berfokus pada kawasan Desa Sumberejo, di mana desa ini memiliki delapan dusun didalamnya. Pada sebagian besar dusun tersebut, ditemukan potensi yang dapat dikembangkan lebih. Baik potensi bidang kuliner, maupun bidang furniture.
Sebelum menyebutkan apa saja potensi yang ditemukan oleh mahasiswa, diketahui bahwa pada Desa Sumberejo ini terdapat satu wisata budaya. Wisata budaya ini terdapat di salah satu dusunnya, yaitu Dusun Kedung Krambil.
Wisata budaya ini dinamai dengan “Kampoeng Thengul”. Disebut Kampoeng Thengul karena terdapat satu dalang yang masih bertahan dan ahli dalam kesenian Wayang Thengul.
Setelah mengetahui informasi di atas, maka potensi-potensi yang akan dijabarkan berikut merupakan hal yang cukup mempengaruhi kegiatan wisata itu berjalan. Yang pertama, terdapat potensi bidang kuliner, yaitu gethuk singkong dan keriping singkong.
Kedua potensi ini merupakan produksi rumahan oleh satu keluarga. Berawal dari keinginan pribadi, hingga akhirnya memiliki rumah produksi secara mandiri.
Dikatakan melalui wawancara sebelumnya, bahwa kedua potensi tersebut telah memiliki merek dagang sebagai media branding masing-masing produk.
Selain itu, terdapat potensi minuman herbal, di mana pemilik memiliki tumbuhan-tumbuhan yang dijadikan bahan minuman herbal tersebut. Sehingga produksi hingga pengemasan masih dilakukan secara mandiri oleh pemilik produk tersebut.
Terdapat potensi pada bidang furniture yaitu furniture kayu jati. Diketahui bahwa Bojonegoro ini kaya akan keberadaan kayu jati, sehingga produksi kayu jati meningkat pada kawasan Sumberejo ini.
Dikatakan pula, produksi kayu jati ini telah melirik pangsa luar negeri. Dengan potensi yang bagus dan model yang beragam, sehingga produksi kayu jati ini mendapatkan perhatian yang cukup tinggi dari para pembeli, baik untuk dijual kembali maupun untuk koleksi semata.
Pangsa pasar potensi yang telah disebutkan sebelumnya, masih terbatas pada informasi dari mulut ke mulut (WOM). Branding produk UMKM tersebut belum cukup kuat seperti produk lain yang sejenisnya.
Oleh karena itu, para potensi ini memiliki harapan untuk terus memasarkan produknya dengan baik dan diingat oleh setiap konsumennya. Terbukti, potensi-potensi ini telah memiliki akun media sosial untuk memasarkan produknya. Tersedianya akun media sosial ini, dengan harapan dapat menambah pangsa pasar produk potensi.
Catatan selanjutnya dari mahasiswa kepada potensi, untuk selalu rutin dalam menggugah foto maupun video terkait produk masing-masing. Sehingga konsumen dapat mengetahui informasi terbaru secara berkala melalui postingan pada media sosial UMKM potensi.
Ihda Anisa Alifia
Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur