5 Mahasiswa Universitas Brawijaya Buat Kursi Roda Pintar Berbasis Deep Learning!

Universitas-Brawijaya

MALANG – Seiring dengan berkembangnya zaman, teknologi pun ikut berkembang dengan pesat. Banyak sekali ranah dan sektor yang memanfaatkan teknologi, salah satunya adalah sektor kesehatan.

Kursi roda pintar berbasis deep learning, itulah teknologi terbaru yang diciptakan oleh lima mahasiswa dari Universitas Brawijaya (UB) Malang, yakni Yvette Celia Aviani (FILKOM), Rahma Nur Fitriyani (FILKOM), Atik Qomariyah (FIKes), Dendy Satria Abadi (FT), dan Erlinda Butarbutar (FILKOM).

Mereka tergabung dalam sebuah tim yang dibimbing oleh Prof. Dr. Eng. Fitri Utaminingrum ST, MT dalam menciptakan sebuah kursi roda yang dapat dikendalikan menggunakan gerakan kepala.

Baca juga:   Earmarking Tax sebagai Strategi dalam Keseimbangan Lingkungan

“Kami merancang kursi roda ini untuk membantu difabel terutama yang memiliki disabilitas ganda seperti yang mengalami kesulitan untuk menggerakkan tangan dan kaki,” Ujar Yvette Celia Aviani, salah satu anggota tim.

Kursi roda ini dirancang menggunakan algortima deep learning YOLOv6. YOLOv6 sendiri adalah sebuah algoritma object detection yang dirancang agar memungkinkan program untuk mendeteksi objek, gambar, atau video dengan cepat dan akurasi tinggi.

“Kami membuat kursi roda ini menggunakan deep learning algoritma YOLOv6. Jadi ketika pengguna menggunakan kursi roda ini, mereka bisa mengendalikan gerakan kursi roda menggunakan gerakan kepala mereka,” kata Yvette Celia Aviani.

Baca juga:   Pelatihan Membatik Teknik Ecoprint bagi Ibu-Ibu PKK di Desa Sekarpuro, Sawojajar, Kabupaten Malang

Tidak hanya dapat dikendalikan dengan gerakan kepala, kursi roda ini juga dapat dilipat sehingga dapat mempermudah untuk menyimpan dan membawa kursi roda.

Lima mahasiswa ini merupakan contoh nyata bahwa mahasiswa Indonesia memiliki potensi dan kreativitas yang tinggi. Dalam era kemajuan teknologi yang pesat, kita dapat mengaplikasikan teknologi dalam berbagai aspek, termasuk dalam upaya membantu difabel.

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini