MALANG – Di dalam kehidupan terdapat berbagai macam kebutuhan yang dapat diselesaikan dengan penerapan pengetahuan, terlebih lagi dengan pengetahuan yang mampu menyelesaikan permasalahan ataupun memberikan pemahaman terkait ketidaktahuan.
Dalam konteks ini mempelajari ilmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari akan menjadi suatu tombak utama untuk menyelesaikan permasalahan di sekitar kita. Seperti implementasi psikologi yang mampu memberikan pengajaran terkait tingkah laku manusia maupun hubungan-hubungan antar manusia.
Adanya konsep psikologi berasal dari dua bahasa Yunani yakni ‘psyhce’ yang memiliki arti jiwa dan ‘logia’ yang berarti ilmu. Sehingga dapat dikatakan ilmu psikologi merupakan ilmu yang mampu mempelajari tentang kondisi jiwa.
Dalam psikologi juga akan mempelajari mengenai karakteristik sikap perilaku, emosi, dan sosial setiap orang. Dengan demikian mampu memberikan pengetahuan untuk mengenali karakter masing-masing individu terlebih memahami seseorang yang memiliki kelebihan maupun ketidaknormalan, seperti pada ABK (Anak Berkebutuhan Khusus).
ABK merupakan anak yang secara signifikan memiliki perbedaan dengan anak-anak normal pada umumnya, mereka mengalami keterhambatan baik secara fisik, psikis, kognitif, emosional maupun sosial.
(Sasrawan Hedi, 2020) Sesuai dengan kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia tahun 2013, yang menjelaskan bahwasanya anak yang berkebutuhan khusus merupakan anak yang mengalami keterbatasan baik IQ, fisik, sosial, maupun emosional.
Hal ini ternyata merupakan salah satu pengaruh keterbatasan anak dalam prihal pertumbuhan maupun perkembangan, bagaimana tidak anak yang memiliki kebutuhan khusus justru lebih aktif dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya.
Banyaknya ABK yang membutuhkan perhatian serta perawatan khusus diperlukan agar mereka merasakan hal yang sama dalam dirinya seperti anak normal pada umumnya. Dengan itu diperlukan pengetahuan terkait beberapa pola asuh yang dilakukan baik dari orang tua, guru, ataupun masyarakat sekitar melalui penerapan psikologi.
Membahas mengenai psikologi dapat diketahui bahwa tumbuh kembang tiap-tiap ABK, terutama dari sisi psikologis melalui beberapa karakteristik seperti: perilaku, emosi, sosial, dan komunikasi dari tiap-tiap jenis kebutuhan khusus.
Adapun manfaat pengimplementasian psikologi pada anak ABK yakni:
1. Membantu seseorang dalam memberikan respons yang baik terhadap perilaku tertentu seorang anak berkebutuhan khusus.
2. Mengenal berbagai tindakan yang dilakukan anak ABK, sehingga dapat menuntun mereka dengan perlahan-lahan.
3. Mengetahui segala keinginan melalui gerakan verval maupun non verbal.
4. Dan terakhir, mampu belajar sabar ketika mengasuh ABK.
Setelah mengenal manfaat dari mempelajari psikologi, sebenarnya penerapan implementasi psikologi terhadap ABK sangatlah penting di manapun dan sampai kapanpun, terlebih dalam penerapan pola asuh dalam kehidupan sehari-harinya.
Karena pada dasarnya ABK merupakan anak yang memiliki keterbatasan serta perbedaan dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Oleh karena itu, diperlukan adanya dukungan serta upaya untuk mengatur dan memahami kepribadian maupun karakter dari mereka melalui ilmu psikologi.
Intan Nur Fauziah Saputri
Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang