JAWA TIMUR – Perguruan tinggi dituntut untuk melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal dan relevan.
Kemendikbud meresmikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diharapkan dapat menjadi jawaban atas tuntutan tersebut. Program MBKM merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang fleksibel sehingga tercipta model pembelajaran yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Berbagai bentuk kegiatan belajar di luar perguruan tinggi, diantaranya melakukan magang kerja di Industri, melaksanakan proyek pengabdian kepada masyarakat di desa, mengajar di satuan pendidikan, mengikuti pertukaran mahasiswa, melakukan penelitian, melakukan kegiatan kewirausahaan, membuat studi/proyek independen, dan mengikuti program kemanusiaan (Kemdikbudristek, 2020).
Program MBKM memfasilitasi mahasiswa untuk bebas memilih skema atau bidang pekerjaan dengan kemampuan yang mereka miliki sesuai dengan minat dan bakat berdasarkan ketentuan yang berlaku. Magang industri merupakan salah satu skema dari program MBKM yang dapat dipilih.
Skema magang industri diawali dengan adanya persetujuan kerja sama antara pihak perguruan tinggi dengan mitra magang. Mahasiswa yang mengikuti skema ini akan mendapatkan pengalaman di luar kampus sehingga dapat memahami sistem kerja pada industri yang sebenarnya.
Program magang industri sangat berharga bagi mahasiswa, seperti penulis yang merupakan mahasiswa asal Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur. Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur berkesempatan untuk magang di PT Mandala Cahaya Sentosa, Sidoarjo, Jawa Timur.
PT Mandala Cahaya Sentosa (MCS) merupakan salah satu industri yang bergerak dibidang minuman fungsional khususnya minuman serbuk instan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menciptakan suatu produk yang praktis dan efektif, serta dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh manusia.
Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 2008, bermula dari usaha perseorangan hingga naik tingkat menjadi sebuah industri. PT MCS turut mengambil peran sebagai jembatan bagi para calon pengusaha atau pebisnis minuman yang memiliki modal sedikit tetapi tetap bisa menciptakan produk dan merek sendiri.
PT MCS menawarkan sistem jasa maklon yang mana konsumen tidak hanya bertindak sebagai pembeli, tetapi dapat berperan sebagai produsen.
Produk olahan dari PT MCS berfokus pada minuman serbuk instan. PT MCS telah memproduksi berbagai macam minuman serbuk instan diantaranya, minuman serbuk kopi, minuman serbuk teh, minuman serbuk susu, minuman serbuk kolagen, minuman serbuk fungsional, hingga premiks ice cream.
PT MCS juga memasarkan produk olahan mereka yang diberi merek Bel-Bel. Namun, produk Bel-Bel belum dikenal luas oleh masyarakat. Oleh karena itu, PT MCS perlu mengembangkan terobosan terkait pemasaran produk tersebut.
Strategi pemasaran menurut menurut Wibowo dkk (2015) adalah upaya memenangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan baik untuk perusahaan yang memproduksi barang atau jasa. Strategi pemasaran dapat dipandang sebagai salah satu dasar yang dipakai dalam menyusun perencanaan perusahaan secara menyeluruh.
Strategi pemasaran yang diimplementasikan PT MCS dilakukan dengan mendirikan kafe Bel-Bel yang memasarkan produk minuman serbuk hasil olahan perusahaan. Kafe ini terletak di Ruko Boulevard Jalan Kahuripan Nirwana Village No.9, Babatan, Jati, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61226.
Kafe Bel-Bel menyediakan berbagai macam menu olahan minuman ice cream berbagai rasa, teh, kopi, dan berbagai menu rice bowl. Peran strategi pemasaran dalam pengelolaan kafe sangat penting karena bertujuan untuk memasarkan produk agar dikenal luas masyarakat.
Penyusunan dan pengelolaan strategi pemasaran harus dilakukan dengan baik, terlebih dengan adanya keberadaan kompetitor. Perusahaan harus memikirkan mengenai kegiatan penjualan dalam jangka pendek maupun jangka panjang agar dapat konsisten memenuhi kebutuhan konsumen (Sudarsono, 2020).
Pemasaran yang dilakukan oleh PT MCS adalah promosi melalui akun sosial media. Sosial media memungkinkan kemudahan komunikasi antar sesama pengguna. PT MCS memandang hal ini sebagai peluang yang besar untuk bisa dimanfaatkan.
Sosial media marketing merupakan teknik pemasaran memanfaatkan situs–situs seperti Facebook, Twitter, Youtube, dan sebagainya. Sosial media merupakan salah satu cara yang ampuh untuk mempromosikan produk barang dan jasa yang kita miliki melalui internet. Caranya mudah sederhana tetapi memiliki efek yang luar biasa (Untari dan Fajariana, 2018).
Penulis turut berkontribusi dengan mengelola akun Instagram kafe Bel-Bel khususnya dalam bagian customer engagement. Jalinan hubungan yang baik dengan publik dinilai sangat penting karena selain menyebarkan konten yang diproduksi agar image perusahaan terbangun, melakukan customer engagement dapat mendatangkan pelanggan potensial.
Customer engagement menurut Sipayung dan Heryjanto (2021) adalah hubungan emosional yang terjalin antara pelanggan dan brand. Hubungan ini terbentuk dari proses interaksi yang dilakukan oleh pelanggan dan brand melalui berbagai channel, seperti sosial media, situs web, email, forum komunitas, dan lain sebagainya.
Hubungan antara pelanggan dan merek dalam dunia bisnis merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan, termasuk di antaranya adalah keterlibatan pelanggan. Pelanggan yang terlibat dapat membantu brand untuk meningkatkan citra.
Keterlibatan pelanggan juga dapat memberikan manfaat lainnya, seperti meningkatkan loyalitas dan retensi pelanggan, menemukan peluang untuk meningkatkan penjualan, merampingkan sales cycle, serta meningkatkan jumlah pelanggan.
Bentuk customer engagement yang dilakukan penulis adalah menjawab pertanyaan terkait kafe dengan ramah dan kalimat persuasif yang mengajak pelanggan potensial menjadi pelanggan.
Penulis diberi kepercayaan untuk menangani akun sosial media yang dimiliki oleh kafe Bel-Bel. Banyak dari customer yang menanyakan keunggulan menu-menu yang ditawarkan oleh kafe Bel-Bel, menu best seller, maupun menu yang sedang promosi. Hal ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan penjualan dari produk yang dihasilkan oleh PT MCS.
Penulis: Diana Purbosari dan Rahmawati, S.Pi., M.Sc
Mahasiswa dan Dosen Teknologi Pangan Fakultas Teknik UPN “Veteran” Jawa Timur
Referensi
Kemendikbudristek. (2020). Buku Panduan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sipayung, H. L., & Heryjanto, A. (2021). Pengaruh Customer Satisfaction, Trust, Commitment, Dan Customer Value Terhadap Loyalty Intentions Dimediasi Customer Engagement (Studi Empiris: Pembeli Dan Penghuni Paramount Land). Jurnal Indonesia Sosial Teknologi. 2(09), 1599-1626.
Sudarsono, H. (2020). Manajemen Pemasaran. Pustaka Abadi.
Untari, D., & Fajariana, D. E. (2018). Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial Instagram (Studi Deskriptif Pada Akun @Subur_Batik). Widya Cipta, 2(2), 271–278.
Wibowo, D. H., Zainul A. S., dan Sunarti. (2015). Analisis Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi Pada Batik Diajeng Solo). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 29(1), 59-66