JAKARTA – Sebenarnya kalau pendek belum tentu stunted, tapi kalau stunted sudah tentu pendek. Jadi, konsep pendek dan konsep stunted itu berbeda ya.
Kalau pendek atau perawakan pendek itu didefinisikan sebagai tinggi badan yang persenthel 3 atau kurang dari minus 2 timbangan deviasi.
Perlu kita ingat akan tetapi anaknya baik-baik saja, dan biasanya ini bisa karna familiar dan mungkin kedua orang tua tingginya tidak terlalu tinggi sehingga hasil akhir anaknya juga mengikuti pola kedua orangtuanya. Jadi, sudah jelas bahwa berbeda antara pendek dengan stunted.
Kita akan membahas terlebih dahulu apa itu stunting?
Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak dan disebabkan juga karena kekurangan zat nutrisi baik makro maupun mikro secara kronik atau dalam waktu yang lama. Kondisi ini bisa dialami ibu saat hamil atau anak pada masa pertumbuhannya.
Sejak di dalam kandungan, nutrisi yang ibu konsumsi turut mendukung tumbuh kembang janin. Makanya, seorang ibu perlu memiliki pengetahuan tentang makanan bergizi supaya nutrisi harian ibu dan janin tercukupi dengan baik.
Risiko terjadinya stunting pada anak jika ibu hamil memiliki beberapa kondisi atau faktor berikut:
– Intrauterine growth restriction (IUGR).
– Perawakan pendek.
– Berat badan ibu tidak naik selama kehamilan.
– Tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk dan tidak mendapatkan akses untuk air bersih.
Sedangkan pada anak, beberapa kondisi yang meningkatkan risikonya mengalami stunting adalah:
– Mengalami penelantaran.
– Tidak mendapatkan ASI eksklusif.
– Mendapatkan gizi MPASI yang berkualitas buruk.
– Menderita penyakit yang menghalangi penyerapan nutrisi, seperti penyakit TBC, anemia, penyakit jantung bawaan, infeksi kronis, serta sindrom malabsorbsi.
Jadi bahaya atau tidak sih stunted itu? Tentu bahaya, karena nutrisi itu penting untuk pertumbuhan otak, daya tahan tubuh, dan faktor gaya hidup yang dapat mengubah risiko gangguan kognitif dan demensia di masa depan. Dan stunting bisa menyebabkan tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Jadi kalau pendek belum tentu stunted tapi kalau stunted sudah tentu pendek, nah karena stunted ini disebabkan kekurangan nutrisi dalam jangka waktu yang lama otomatis daya tahan tubuh dapat terganggu, kepintarannya dapat lebih rendah dari anak-anak yang lainnya.
Agar tahu anak mengalami stunting adalah:
– Tubuh anak lebih pendek dibandingkan standar tinggi badan anak seusianya.
– Berat badan anak bisa lebih rendah untuk anak seusianya.
– Pertumbuhan tulang terhambat.
– Mudah sakit.
– Gangguan belajar.
– Gangguan tumbuh kembang.
Berapa tinggi badan anak stunting?
Menurut UNICEF, persentase anak-anak stunting usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO.
Neyra Laila Kirana
Mahasiswa Prodi Keperawatan Universitas Binawan