Gangguan Jiwa: Pengertian, Penyebab, Faktor Risiko, Gejala, Diagnosa, dan Komplikasi

Gangguan-Jiwa

Pengertian gangguan jiwa

Gangguan kesehatan mental adalah sindrom atau sindrom yang memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang sehingga menyebabkan disfungsi dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Beberapa jenis gangguan kesehatan mental antara lain depresi, gangguan kecemasan, skizofrenia, gangguan makan, dan perilaku adiktif.

Kondisi ini dapat membuat mereka yang terkena menjadi tidak bahagia dan menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti sekolah, pekerjaan atau hubungan. Pada kebanyakan kasus, gejala gangguan jiwa dapat ditangani dengan kombinasi pengobatan dan terapi bicara (psikoterapi).

Penyebab gangguan jiwa

Gangguan kesehatan jiwa dapat dipicu oleh banyak faktor, terutama faktor genetik dan lingkungan. Faktor-faktor ini meliputi:

– Sifat Keturunan. Orang dengan masalah kesehatan mental dalam keluarga lebih rentan terhadap gangguan mental. Gen sebenarnya dapat meningkatkan risiko gangguan mental, menurut Mayo Clinic, dan gejalanya dapat dipicu oleh situasi tertentu.

– Paparan lingkungan sebelum lahir. Paparan lingkungan, infeksi, racun, alkohol atau obat-obatan dalam kandungan juga sering dikaitkan dengan masalah psikologis. kimia otak Neurotransmitter adalah bahan kimia otak yang membawa sinyal ke bagian lain dari otak dan tubuh. Ketika jaringan saraf ini terganggu, fungsi reseptor saraf dan sistem saraf dapat berubah, menyebabkan depresi dan gangguan emosi lainnya.

Faktor risiko gangguan jiwa

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko gangguan jiwa, yaitu:

– Anda memiliki riwayat keluarga dengan masalah kesehatan mental, mis. B. dengan orang tua atau saudara kandung.

– Situasi kehidupan yang penuh tekanan seperti masalah keuangan, kematian orang yang dicintai atau perceraian. Penyakit (kronis) yang sedang berlangsung seperti diabetes, kanker, penyakit autoimun dan lain-lain.

Baca juga:   Di Palembang, Polisi Amankan Orang Alami Gangguan Jiwa Yang Gunakan Sajam Meresahkan Warga

– Cedera otak akibat cedera serius (trauma otak), seperti B. Pukulan keras di kepala.

– Pengalaman traumatis seperti perang, pelecehan seksual atau penelantaran di masa kanak-kanak.

– Konsumsi alkohol atau obat-obatan.

– Tidak ada teman atau hubungan yang sehat. Memiliki riwayat gangguan jiwa.

– Efek penyakit mental bisa bersifat sementara atau bertahan lama. Seseorang juga dapat menderita beberapa gangguan mental pada saat yang bersamaan.

Gejala gangguan jiwa

Tanda dan gejala gangguan kesehatan jiwa bisa berbeda-beda tergantung dari gangguan, keadaan, dan faktor lainnya. Gejala gangguan kesehatan mental biasanya memengaruhi perasaan, pikiran, dan perilaku. Namun secara umum, gangguan jiwa menimbulkan gejala-gejala sebagai berikut:

– Merasa sedih sepanjang waktu.

– Bingung atau tidak dapat berkonsentrasi.

– Kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan, atau rasa bersalah yang ekstrim.

– Perubahan suasana hati yang ekstrim.

– Menarik diri dari bersosialisasi dengan teman atau aktivitas. Kelelahan yang signifikan, seperti B. Kurang energi atau gangguan tidur.

– Mengalami delusi, paranoia atau halusinasi.

– Ketidakmampuan untuk menghadapi masalah sehari-hari atau stres.

– Kesulitan memahami situasi dan berhubungan dengan orang.

– Masalah dengan alkohol atau penggunaan narkoba. Perubahan besar dalam kebiasaan makan.

– Perubahan hasrat seksual.

– Kemarahan, permusuhan, atau kekerasan yang berlebihan.

– Memiliki pikiran untuk bunuh diri.

Diagnosa gangguan jiwa

Untuk mendiagnosis gangguan jiwa, dokter harus melakukan berbagai pemeriksaan, antara lain:

Baca juga:   Di Palembang, Polisi Amankan Orang Alami Gangguan Jiwa Yang Gunakan Sajam Meresahkan Warga

– Pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan fisik memungkinkan dokter untuk mengesampingkan masalah fisik yang mungkin menyebabkan gejala.

– Uji laboratorium. Tes ini diperlukan untuk mengidentifikasi fungsi tiroid atau untuk menyaring penggunaan alkohol dan narkoba.

– Penilaian psikologis. Dokter juga perlu berbicara dengan pasien tentang gejala, pikiran, perasaan, dan perilaku mereka. Salah satu tes resmi yang digunakan untuk mendiagnosis gangguan jiwa adalah MMPI-2 (Minnesota Multiphasic Personality Inventory). Tes MMPI-2 adalah alat pengujian inventaris yang berisi banyak pertanyaan dengan opsi ya dan tidak. Tujuannya untuk mengetahui kepribadian seseorang, khususnya gangguan jiwa yang terjadi pada diri seseorang, seperti B. gangguan antisosial, gangguan seksual, gangguan depresif, berbohong, dll.

Komplikasi gangguan jiwa

Gangguan mental yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah kesehatan emosional, perilaku, dan fisik yang serius. Jika tidak diobati, gangguan mental dapat menyebabkan penyakit berikut:

– Kualitas hidup yang terbatas.

– Konflik keluarga Hubungan dengan orang lain itu sulit.

– Isolasi diri Anda.

– Penyalahgunaan tembakau, alkohol dan obat-obatan lainnya.

– Tidak bisa bekerja atau bersekolah.

– Pelanggaran hukum. Masalah keuangan.

– Kemiskinan dan gelandangan.

– Menyakiti diri sendiri atau orang lain, termasuk bunuh diri atau pembunuhan.

– Sistem kekebalan melemah, yang membuat tubuh sulit melawan infeksi.

– Penyakit jantung dan penyakit lainnya. pengobatan gangguan jiwa.

– Perawatan kondisi tergantung pada jenis kondisi, tingkat keparahannya dan perawatan yang paling tepat.

Waode Nurasikin
Mahasiswa Prodi Keperawatan Universitas Binawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini