Kenali Hipertensi Sejak Dini

Hipertensi

JAKARTA – Hipertensi atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi kronis yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah pada dinding arteri. Kondisi ini menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh. Hal ini dapat mengganggu sirkulasi, merusak pembuluh darah bahkan menyebabkan penyakit degeneratif hingga kematian.

Tekanan darah adalah tenaga atau kekuatan yang digunakan untuk mempompa darah ke seluruh tubuh oleh jantung. Saat ini terjadi, jantung terus bekerja untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Tentunya agar setiap bagian tubuh mendapat oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah. Tekanan yang dibutuhkan tergantung pada mekanisme tubuh bila tidak ada gangguan. Namun, jika ada hambatan atau gangguan dalam prosesnya, tekanannya meningkat.

Seseorang dikatakan hipertensi jika hasil pemerikasaan tekanan darah diatas 140/90 mmHg dalam keadaan istirahat, dilakukan dua kali pemerikasaan, dan selang waktu lima menit. 140 menunjukkan tekanan sistolik, sedangkan 90 menunjunkan tekanan diastolik.

Tekanan sistolik adalah tekanan darah saat jantung berkontraksi atau berdetak untuk memompa darah. Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan darah saat jantung berelaksasi. Saat istirahat, nilai sistolik dianggap normal bila nilainya 100-140 mmHg, sedangkan nilai diastolik dianggap normal bila nilainya 60-90 mmHg. Namun, harus berhati-hati jika hasil pemeriksaan darah diatas nilai 120/80. Hasil ini termasuk dalam keadaan prehipertensi.

Baca juga:   Hipertensi Selama Kehamilan dan Cara Mengobatinya

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan penderita hipertensi mencapai 26,5 persen penduduk Indonesia. Banyak orang berpikir bahwa hanya orang tua yang menderita tekanan darah tinggi. Namun pada kenyataannya, penyakit ini dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok umur, kelompok sosial, dan kelompok ekonomi.

Oleh karena itu, tekanan darah tinggi disebut sebagai heterogeneous group of disease. Hipertensi disebut juga silent killer karena penyakit ini tidak memiliki gejala yang spesifik, dapat menyerang siapa saja kapan saja dan berujung pada penyakit degeneratif bahkan kematian. Menurut beberapa penelitian, orang dengan tekanan darah tinggi 12 kali lebih berresiko terkena stroke dan 6 kali lebih beresiko terkena serangan jantung.

Gejala

– Jantung berdebar

– Pengelihatan kabur

– Sakit kepala disertai rasa berat pada tengkuk

– Telinga berdenging

– Rasa sakit di dada

– Mudah lelah

– Muka memerah

– Mimisan

Klasifikai hipertensi

– Hipertensi primer (hipertensi idiopatik)

Memiliki yang penyebab yang belum diketahui. Oleh karena itu, hipertensi jenis ini sering dihubungkan dengan faktor gaya hidup yang kurang sehat. Hipertensi primer terjadi sekitar 90% dari kejadian hipertensi.

Baca juga:   Hipertensi Selama Kehamilan dan Cara Mengobatinya

– Hipertensi sekunder

Disebabkan oleh penyakit lain, misalnya penyakit ginjal, ketidakseimbangan hormon atau penggunaan obat-obatan tertentu.

– Hipertensi diastolic (diastolic hypertension)

Merupakan gangguan tekanan darah yang sering terjadi pada anak-anak atau dewasa muda. Hipertensi ini disebut tekanan darah diastolik karena tekanan diastolik meningkat tanpa diikuti peningkatan tekanan sistolik.

– Hipertensi sistolik (isolated systolic hypertension)

Peningkatan tekanan sistolik tanpa diikuti oleh peningkatan tekanan diastolik.

– Hipertensi campuran

Peningkatan tekanan darah pada sistol dan diastole.

– Hipertensi pulmonal

Ditandai dengan peningkatan tekanan darah di arteri paru-paru selama aktivitas. Ini dapat menyebabkan sesak napas, pusing, dan bahkan pingsan.

Cara mencegah hipertensi

Tekanan darah tinggi (hipertensi) dapat dicegah dengan:

– Diet sehat dengan gizi seimbang.

– Manajemen stres yang tepat.

– Tidak mengonsumsi alkohol.

– Tidak merokok.

– Tidak mengonsumsi garam secara berlebihan.

Qurrotu Aini Basahil
Mahasiswa Prodi Keperawatan Universitas Binawan

Referensi

Yanita, N. I. S. (2022). Berdamai dengan hipertensi. Bumi Medika.

Setiawan, H., Suhanda, S., Rosliati, E., Firmansyah, A., & Fitriani, A. (2018). Promosi kesehatan pencegahan hipertensi sejak dini. ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 41-45.

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini