YOGYAKARTA – Strategi kompetitif diferensiasi berkaitan dengan brand, citra, inovasi, desain fitur, kualitas produk, reliabilitas, durabilitas, layanan konsumen, dan reputasi perusahaan. Perusahaan yang melakukan strategi ini biasanya berusaha untuk menciptakan citra yang baik mengenai produk yang dimiliki sehingga dapat diingat oleh konsumen.
Tetapi dalam pencapaian menggunakan strategi ini harus berdasarkan pada fitur yang sulit ditiru oleh pesaing perusahaan. Strategi kompetitif berdasar diferensiasi memerlukan syarat berupa produk yang unik dan pelayanan sebagai dasar dalam pengembangan kesetiaan merek dan manajemen imej.
Penelitian strategi diferensiasi dilakukan oleh Ignatius Soni Kurniawan dan telah dipublikasikan pada Jurnal Widya Warta No. 02 Tahun XXXV/Juli 2011. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa diferensiasi melalui pemanufakturan dapat dicapai melalui penekanan pada satu atau dua dari kapabilitas pemanufakturan, yaitu kualitas atau kinerja pengiriman, juga dimungkinkan penekanan pada kombinasi dari beberapa kapabilitas secara serentak, seperti kualitas dan pengiriman atau biaya rendah dan kualitas.

Perusahaan dengan diferensiasi, fokus terhadap inovasi secara terus menerus dalam memperbaiki kinerja produk, dan menawarkan pelayanan yang superior sehingga dapat menciptakan keinginan konsumen untuk membeli produk perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa strategi kompetitif diferensiasi perlu sesuai dengan strategi pemanufakturan untuk menciptakan perbaikan kinerja perusahaan.
Strategi pemanufakturan sangat penting bagi kelangsungan perusahaan atau organisasi karena pada dasarnya dalam penggunaan strategi ini dapat merencanakan, menggambarkan cara untuk memproduksi dan mendistribusikan produk. Strategi pemanufakturan memiliki 4 dimensi: fleksibilitas, kualitas, pengiriman, dan pembiayaannya relatif rendah.
Fleksibilitas merupakan kemampuan menangani pesanan tidak standar dan fleksibilitas volume. Kualitas berarti kemampuan memproduksi produk dengan standar tinggi. Pengiriman yaitu memenuhi jadwal pengiriman, dan bereaksi cepat atas pesanan pelanggan. Sedangkan biaya rendah merupakan kemampuan produksi dan distribusi dengan biaya rendah.
Strategi pemanufakturan berpengaruh pada ke empat dimensi strategi pemanufakturan, namun demikian hanya dimensi kualitas yang berdampak pada kinerja perusahaan. Manajer puncak dan manajer produksi perlu menempatkan strategi pemanufakturan kualitas sebagai pemediasi dari strategi kompetitif diferensiasi untuk mencapai peningkatan kinerja perusahaan.
Disarankan manajer puncak dan manajer produksi menekankan kualitas dibanding kapabilitas lainnya untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Penekanan pada kualitas dapat mempengaruhi secara positif pangsa pasar, pertumbuhan penjualan, tingkat keuntungan bersih marjinal, dan tingkat pengembalian aset.
Candra, Oktaviana, Herliyanti, Zahrandika, Anggraini, Zairoh, Mali, Hikmawati, dan Kurniawan
Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta