Buntut Tragedi Kanjuruhan, Fadli Zon Desak Kapolda Jatim Diganti

Fadli-Zon-2
Fadli Zon.

harianpijar.com, JAKARTA – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon, mendesak agar Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta diganti sebagai buntut tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban jiwa. Dirinya menekankan bahwa harus ada pihak yang bertanggung jawab atas tragedi tersebut.

“Harus ada yang bertanggung jawab. Kalau saya lihat sih Kapolda juga diganti aja, kan itu aspirasi masyarakat juga. Jadi harus sensitif lah,” ujar Fadli Zon kepada awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Oktober 2022.

FIFA sendiri, dikatakan Fadli Zon, telah melarang penggunaan gas air mata. Dirinya pun menyayangkan penggunaan gas air mata itu telah menimbulkan banyaknya korban meninggal dunia.

Baca juga:   Terancam Perppu Ormas, HTI dan Persis Mengadu Ke Fadli Zon

“Menurut saya, kuncinya jelas di situ gas air mata, penerapan gas air mata di lapangan yang kabarnya itu tidak diperbolehkan oleh FIFA sendiri jelas. Kenapa misalnya kalau untuk mempersiapkan, mengantisipasi itu bukan water cannon, bukan air yang netral. Tentu enggak akan banyak korban, apalagi sampai meninggal. Paling orang berjatuhan atau apa,” ucapnya.

Selain itu, Fadli Zon menilai prosedur penyelenggara sepak bola harus ditinjau kembali. Dirinya kemudian menyinggung aparat penegak hukum yang kerap menganggap masyarakat seperti musuh.

“Saya kira perlu ditinjau ulang untuk prosedur atau apa dalam penanganan itu. Rakyat itu bukan musuh, apalagi ini suporter sepak bola, mereka datang ke situ untuk santai-santai, untuk menikmati hiburan, mengapresiasi tim yang bertanding olahraga, jangan dianggap musuh,” kata Fadli Zon.

Baca juga:   Kritik PLN Potong Bonus Pegawai Akibat Listrik Padam, Fadli Zon: Tidak Fair

“Ini seperti menganggap rakyat itu kayak musuh. Ini enggak boleh, mentalitas seperti ini yang harus diubah dari aparat penegak hukum juga, aparat pengamanan,” imbuhnya.

Diketahui, tragedi Kanjuruhan terjadi seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam. Ada 131 orang yang tewas akibat kejadian ini.

Saat kerusuhan terjadi, pihak kepolisian menembakkan gas air mata. Penonton pun berhamburan dan terinjak-injak. (msy/det)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini