Kursi Penumpang Tak Jadi Dipisah, PKS: Lebih Baik Ada Angkot Khusus Pria dan Wanita

Angkot-Jakarta
. (foto: detik/Rifkianto Nugroho)

harianpijar.com, JAKARTA – Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta M Taufik Zoelkifli berpendapat rencana pemisahan tempat duduk pria dan wanita di angkutan kota (angkot) Jakarta tidak efektif mencegah pelecehan seksual. Salah satunya karena angkot punya kapasitas penumpang terbatas dibandingkan transportasi umum lainnya.

“Memang ini sesuatu yang bagus, mengurangi, mencegah pelecehan seksual yang terjadi di angkutan publik. Menurut saya agak sulit kalau dipisahkan dalam satu angkot, kalau di TransJakarta atau commuter atau di kendaraan yang jumlah penumpang banyak lebih mudah. Tetapi angkot penumpangnya cuman 10-11, sehingga susah,” ujar M Taufik Zoelkifli kepada awak media, Kamis, 14 Juli 2022.

Baca juga:   Bela Anies yang Diminta Mundur, PKS: Dalam Berpolitik Harus Ada Etika

M Taufik Zoelkifli juga menyoroti ketidaksiapan Pemprov DKI Jakarta dalam merumuskan kebijakan tersebut sampai akhirnya dibatalkan. Menurutnya, akan lebih efektif apabila disediakan angkot khusus pria dan angkot khusus wanita.

“Ini sebenarnya saya lihat ada kekurangsiapan konsep dari pemisahan penumpang wanita dan pria di angkot. Memang ini sesuatu yang bagus, mengurangi, mencegah pelecehan seksual yang terjadi di angkutan publik,” kata M Taufik Zoelkifli.

“Kalau mau dipisahkan lebih baik ada angkot pria dan ada angkot wanita, jadi 1 angkot bukan 1 angkot ada 2 gender,” tambahnya.

Selain itu, M Taufik Zoelkifli juga mengusulkan supaya seluruh angkot di Jakarta masuk ke dalam Jaklingko maupun Mikrotrans. Dengan demikian, sopir-sopir angkot bisa memiliki gaji tetap tanpa mengejar setoran.

Baca juga:   Minta Saracen Diusut, Nasir: Jangan seperti Bisul yang Nanti Tumbuh Lagi

“Maka masalah mencegah pelecehan seksual bisa dilakukan oleh sopir akan lebih tanggung jawab tidak melulu berpikir kejar setoran, tetapi (memikirkan) kenyamanan-kenyamanan penumpang,” ujar M Taufik Zoelkifli.

Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta sempat berencana memisahkan tempat duduk pria dan wanita di angkot. Namun, wacana itu batal diterapkan.

“Dengan mempertimbangkan kondisi yang ada di dalam masyarakat, terhadap wacana pemisahan penumpang laki-laki dan perempuan di dalam angkot saat ini belum dapat dilaksanakan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo dalam keterangannya, Rabu, 13 Juli 2022. (ilfan/det)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini