harianpijar.com, JAKARTA – Politikus Partai Gerindra M Taufik tak menampik bahwa dirinya sudah dicopot dari posisi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Terkait pencopotannya itu, M Taufik tiba-tiba menyinggung soal doa.
“Ya nggak tahu ya. Masa soal doa aja nggak boleh,” ujar M Taufik saat dikonfirmasi, Jumat, 1 April 2022, seperti dilansir dari detik.
Diketahui, M Taufik sempat mendoakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi presiden saat dikukuhkan menjadi Ketua Umum Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jaya periode 2022-2027 pada Februari lalu. Padahal, seluruh kader Partai Gerindra mendukung Prabowo Subianto maju pada Pilpres 2024.
M Taufik pun menyayangkan apabila pencopotannya berkaitan dengan pernyataan itu.
“Ya saya nggak tahu. Saya nggak paham alasannya kenapa diganti, tapi yang jelas bahwa penggantian itu saya anggap biasa saja, wajar-wajar saja,” ucapnya.
Selain itu, M Taufik juga menepis tudingan keterlibatan dalam kasus pengadaan lahan Munjul, Jakarta Timur. Menurutnya, siapapun bisa disebutkan dalam persidangan.
“Kan saya nggak ada hubungannya sama Munjul. Bukan di bawah koordinasi saya,” kata M Taufik.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Desmond J Mahesa berbicara soal kemungkinan loncatnya M Taufik ke partai lain lantaran terlibat sejumlah kasus yang belakangan tengah bergulir.
Desmond J Mahesa bahkan membawa-bawa penegak hukum, terutama soal munculnya nama M Taufik di beberapa kasus, salah satunya kasus korupsi tanah Munjul.
“Saya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina, saya lihatnya Taufik ini namanya jelek gitu loh, namanya jelek karena terlibat dalam beberapa kasus yang sampai hari ini Partai Gerindra menunggu tindakan KPK, tindakan kejaksaan, tindakan yang berkaitan dengan pelanggaran-pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Taufik, yang mengemuka di media gitu loh,” ujar Desmond J Mahesa saat dihubungi, Kamis, 31 Maret 2022.
Desmond J Mahesa mengatakan atas kasus itulah akhirnya dia mendukung jika M Taufik hendak pindah ke partai lain. Dirinya berharap M Taufik tak merusak Partai Gerindra.
“Nah apakah dia mundur dari Gerindra karena dia sayang Gerindra? Makanya saya dukung kan, dukung pindah ke partai lain karena dia sayang Gerindra,” tukasnya. (ilfan/det)