TEMANGGUNG – Menjelang malam Tahun Baru 2022, mulai banyak bermunculan pedagang petasan dan kembang api musiman di Pasar Adiwinangun, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Perayaan Tahun Baru memang sangat identik dengan adanya petasan dan kembang api baik itu di luar negeri maupun di dalam negeri.
Biasanya beberapa hari sebelum malam pergantian tahun, orang-orang banyak yang mencari dan membeli kembang api untuk merayakan Tahun Baru. Fenomena ini menjadi peluang baru bagi para pedagang untuk meraup keuntungan.
Seperti yang dilakukan oleh Feri yang semulanya berjualan mainan kini beralih menjual kembang api pada hari-hari menjelang pergantian tahun 2021 ke 2022 karena melihat peluang keuntungan yang cukup besar.
“Kalau hari-hari biasa saya menjual mainan di pasar. Biasanya saya menjual kembang api ketika bulan Ramadhan dan hari-hari menjelang pergantian tahun,” ujar Feri.
Namun, ada beberapa perbedaan yang signifikan mengenai penjualan kembang api dari sebelum adanya pandemi Covid-19 dan sesudah adanya pandemi Covid-19. Baik itu dari jumlah pedagang dan keuntungan yang didapat oleh para pedagang kembang api.
Dulu sebelum adanya pandemi banyak orang yang menjual kembang api di sepanjang bahu jalan Pasar Adiwinangun, Ngadirejo. Tetapi kini hanya ada beberapa orang yang berjualan kembang api di pasar tersebut.
“Dulu sebelum Corona, saya bisa 500 ribu sampai 1 juta mas perharinya, kalau sekarang cuma 100 ribu perharinya,” kata Feri.
“Saya berharap sih semoga saya ada peluang bisnis di bidang ini dan semoga Corona cepat hilang mas”, imbuhnya.
Reza Alfa Rizki
Mahasiswa Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang (UNNES)