Validasi Perasaan Diri Sendiri adalah Bentuk Self Healing

Oleh Sheila Azarine Chrysanthie *)

Self-Healing
. (foto: dok. Sheila Azarine)

SEMARANG – Di era sekarang ini yang semua hal dilakukan secara cepat membuat manusia juga melakukan semua hal dengan capat. Terkadang tanpa kita sadari hal ini mempengaruhi kondisi psikis kita, kerjaan yang padat, waktu yang singkat, dan tuntutan kesempurnaan membuat kita tertekan dengan kondisi yang ada dan berakibat pada munculnya emosi-emosi negatif yang berkecamuk di dalam diri.

Keadaan yang selalu memaksa untuk kita tampil maksimal dan sempurna membuat kita sering membiarkan emosi kita terkubur di dalam diri, dan pada saat yang tidak dapat ditentukan emosi tersebut akan meledak dan tidak terkendali yang mengakibatkan sebuah depresi. Maka dari itu, untuk menghidari sebuah depresi tercetuslah kata healing atau bisa diartiakn dengan penyembuhan.

Pada era sekarang healing sering dikenakan dengan penyembuhan diri dari gejala stres akibat kegiatan pekerjaan, sekolah, kuliah ataupun kegiatan-kegiatan lainya yang menguras emosi. Healing biasanya bisa dilakukan dengan hang out bersama teman, keluarga. Healing juga bisa dilakukan dengan me time, atau biasa kita sebut self healing. Self healing bertujuan untuk mengetahaui dan lebih fokus kepada diri kita sendiri.

Baca juga:   Yuk Pahami Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasi Kucing Depresi

Apa itu self healing?

Melansir dari laman Merdeka, self healing merupakan sebuah proses untuk menyembuhkan luka yang ada di dalam diri kita, luka yang dimaksud adalah luka batin atau luka mental. Pada dasarnya semua manusia itu akan merasakan emosi, namun diantaranya terdepat sebuah emosi yang mengarah kepada kondisi depresi. Seperti rasa sedih berlebih, cemas berlebih, bahkan terlalu senang berlebihan itu juga bisa menjadi identifikasi diri kita ke dalam sebuah gangguan psikologis.

Karena itu, self healing mempunyai tujuan untuk memahami dan menerima emosi-emosi yang sedang dirasakan. Ada kalanya kita perlu berbicara dengan diri sendiri untuk lebih mengerti dan memahami apa yang kita mau, menerima dan menemani diri kita sendiri disaat masa terpuruk maupun senang akan membawa kita ke dalam pribadi yang lebih baik karena kita dapat menerima diri kita seutuhnya tanpa menunggu validasi dari orang lain.

Validasi perasaan adalah self healing paling mudah

Mengakui perasaan yang sedang kita rasakan terlihat sangat mudah, namun pada kenyataannya banyak dari kita yang terbiasa untuk menutupi perasaan kita dengan dalih “ah tidak papa” “aku baik-baik saja” dan banyak kata lagi yang terungkapkan yang berujung pada penyembunyian perasaan.

Baca juga:   Lompat Dari Lantai Lima, Wanita Yang Mengalami Depresi Meninggal

Terlalu sering menyembunyikan apa yang dirasa sangat tidak baik untuk diri sendiri. Ada kalanya saat sedih kita perlu mengeluarkan kesedihan kita dan menemani diri kita dikala sedih. Bicaralah dengan diri sendiri dan berikan sebuah afirmasi bahwa tidak apa untuk merasa sedih, tidak apa untuk terlihat rapuh.

Yakinkan dirimu bahwa kamu akan selalu ada untuk dirimu sendiri dalam keadaan apapun, baik itu sedih, senang, dan marah sekalipun.

Setelah membiarkan dirimu merasakan perasaan yang ada akan membuat kamu merasa lebih nyaman dan tenang karena kalian sudah mengeluarkan emosi negatif yang sedang bernaung di dalam diri. Kamu juga akan lebih menghargai dan menerima apa yang sedang dirasakan pada saat itu, sehingga secara tidak langsung kamu akan lebih mengerti dan mamahami dirimu secara utuh.

*) Sheila Azarine Chrysanthie, Mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini