harianpijar.com, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan sebesar 4-5 persen. Angka tersebut masih di bawah target pemerintah yang mencapai 5,2 persen.
“Lebarnya proyeksi rentang pertumbuhan tersebut mengingat salah satunya pemulihan ekonomi yang mulai membaik secara bertahap dan cukup konsisten pada 2021,” ujar Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani, seperti dilansir dari Antara via CNN Indonesia, Kamis, 9 Desember 2021.
Hariyadi Sukamdani mengatakan potensi perbaikan ekonomi nasional ditopang oleh penyaluran bantuan sosial (bansos) dan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) oleh pemerintah.
Tak hanya itu, perkembangan program vaksinasi Covid-19 juga menambah vitamin untuk ekonomi RI. Terlebih, kesadaran masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan juga berdampak positif untuk ekonomi nasional.
Lebih lanjut, Hariyadi Sukamdani menilai Undang-Undang (UU) Cipta Kerja beserta aturan turunannya juga akan memberikan efek bagus untuk ekonomi tahun depan.
“Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut dapat dicapai jika pemerintah melakukan sejumlah langkah-langkah konkret atas kebijakan yang telah diterapkan,” terangnya.
Sedangkan terkait inflasi, Hariyadi Sukamdani memprediksi Indonesia akan di bawah 3 persen pada 2022. Kemudian, nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp14 ribu sampai Rp15 ribu per dolar AS.
Sementara untuk tahun ini, Hariyadi Sukamdani memprediksi pertumbuhan ekonomi RI hanya tumbuh 3-3,75 persen. Angkanya juga lebih rendah dari proyeksi Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mencapai 3,5-4 persen.
Proyeksi itu dihitung berdasarkan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I hingga kuartal III 2021. “Sehingga belum memberikan pattern yang dapat diprediksi dengan tepat pada kuartal IV 2021,” pungkas Hariyadi Sukamdani. (msy/cnn)