SIRANDORUNG – Naiknya harga minyak goreng akhir-akhir ini khususnya di Sirandorung dan sekitarnya, membuat para pedagang sembako yang menjual minyak goreng lebih ekstra lagi dalam menambah persediaan stok barang.
Menurut Veronika (52), pedagang sembako yang menjual minyak goreng di Desa Pasar Kamis, Kecamatan Sirandorung, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, stok minyak goreng harus selalu tersedia. Namun, modal untuk stok barang tersebut harus dipersiapkan lebih besar lagi dari sebelumnya.
“Minyak gorengnya memang tidak dibatasi untuk pembeliannya, namun modal untuk menjualnya makin banyak hanya untuk minyak goreng saja itu, belum lagi untuk jualan yang lain yang membutuhkan modal juga,” ujar Veronika belum lama ini.
Adapun kenaikan harga jual minyak goreng yang meroket tinggi, Veronika menilai hal tersebut diakibatkan oleh kenaikan harga jual kelapa sawit yang tinggi lantaran terdampak dari pandemi Covid-19 serta cuaca yang tidak menentu setiap harinya. Oleh karena itu, harga jual minyak goreng juga mengalami kenaikan.
“Kenaikan harga minyak goreng itu sekisaran Rp 5000 bahkan sampai Rp 7000 tergantung dari mereknya. Jadi untuk harga kiloannya itu mulai harga Rp 18.000 sampai Rp 20.000 harganya untuk satu kilogram minyak goreng,” ucapnya.
Meskipun mengalami kenaikan harga, untuk stok minyak goreng masih aman persediaannya di sekitar Sirandorung dan tidak terjadi kelangkaan.
“Semoga harga jual minyak goreng secepatnya kembali normal seperti dahulu,” pungkas Veronika.
Eldiana
Mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Universitas Negeri Semarang (UNNES)