Pengaplikasian Game Edukasi dalam Pembelajaran Daring

Oleh Putri Fadia Ilmi *)

Game-Edukasi
. (foto: Upoint)

SEMARANG – Pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh terjadi akibat pandemi Covid-19 yang mana membuat kita harus membatasi berbagai keadaan salah satunya yaitu kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal tersebut tentunya membawa beberapa problematika karena berubahnya proses kegiatan belajar secara drastis.

Dari sekian problematika yang terjadi salah satunya yakni menurunnya semangat belajar siswa dikarenakan proses belajar serta penyajian materi dalam pembelajaran yang dianggap terlalu monoton atau membosankan.

Asmuni (2020) menyatakan bahwa peserta didik ketika belajar daring kurang aktif dan menjadi pasif, minatnya dalam mengikuti pembelajaran daring menjadi turun walaupun sudah didukung dalam fasilitas yang memadai seperti ketersediaannya perangkat komputer, handphone/gadget, dan juga jaringan internet.

Dan juga pembelajaran daring kerap sekali dianggap membosankan oleh sebagian besar siswa karena banyak guru dalam penyajian materi dinilai sama sehingga terkesan monoton.

Dilansir dari laman Kompas (16/4/2020), hasil survei yang dilakukan oleh Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) menyatakan bahwa terdapat 88,75 persen responden yang menanggap sistem pembelajaran yang dilaksanakan pada saat ini sangat menjenuhkan hingga membuat siswa merasa stres.

Ini tentunya menjadi tantangan tersendiri untuk guru agar membuat pembelajaran daring menjadi lebih kreatif dan inovatif, sehingga siswa dapat lebih semangat dalam mengikuti kegiatan belajar.

Dalam proses pembelajaran daring setidaknya diperlukan media pembelajaran seperti yang dilakukan pada tatap muka. Media pembelajaran pun sekarang menjadi variatif dan terus berkembang karena mengikuti perkembangan teknologi.

Baca juga:   Meningkatkan Minat dan Semangat Siswa Selama Pembelajaran Daring

Saat ini media pembelajaran tidak hanya sekedar sebuah slideshow power point, tetapi sudah mulai mengarah kepada permainan online atau game edukasi. Dengan demikian game edukasi dapat menjadi sebuah terobosan solusi untuk menghadapi pembelajaran daring yang dianggap membosankan tersebut.

Dilansir dari laman dpad.jogjaprov.go.id, game edukasi bila ditinjau lebih lanjut akan sangat menarik untuk dikembangkan, karena terdapat beberapa kelebihan yang akan dibawa dari game edukasi dibandingkan dengan metode konvensional.

Salah satu yang menjadi kelebihan utama game edukasi yaitu melalui visualisasi dari permasalahan yang nyata. Dengan memanfaatkan media pembelajaran berupa game edukasi. Pemanfaatan game edukasi merupakan suatu upaya peningkatan kreativitas yang dilakukan oleh guru agar dapat membuat pembelajaran daring menjadi lebih menarik dibandingkan hanya sekedar mengajar dengan metode ceramah.

Game edukasi yang saat ini sudah mulai digunakan oleh guru salah satunya yakni platform Quizizz. Platform tersebut menyajikan sebuah metode pengerjaan kuis dengan tampilan seperti game edukasi, melalui platform tersebut guru dapat menginputkan soal yang berkaitan dengan materi.

Selain itu, Kemendikbud pun sudah menyediakan sarana belajar sambil bermain dengan menggunakan game edukasi yang mana disajikan melalui website belajar.kemdikbud.go.id/edugamedari. Pada web tersebut terdapat beragam game edukasi yang disediakan oleh Kemedikbud yang tentunya dapat membantu guru agar dapat meningkatkan pembelajaran daring lebih menyenangkan.

Baca juga:   Pandemi Belum Usai, Hambatan Pendidikan Masih Menghantui

Selanjutnya, game edukasi tidak hanya melulu mengenai game online tetapi ada banyak model dari game edukasi yang bisa dikembangkan secara offline, game edukasi konvensional biasanya sering digunakan untuk anak-anak dibawah umur karena dapat membuat anak menjadi belajar mengenal sesuatu sambil bermain.

Meninjau kembali keadaan saat ini sudah banyak game edukasi yang beredar dikalangan umum salah satunya seperti Buzzmath, yang merupakan game edukasi untuk anak sekolah usia 8-14 tahun dan memiliki alur edukasi memperkenalkan pengetahuan matematika.

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran daring yang membosankan sebetulnya dapat diatasi dengan penyampaian materi yang lebih kreatif lagi dan juga tentunya melibatkan penggunaan media pembelajaran, pada dasarnya media pembelajaran tidak hanya game edukasi melainkan ada banyak jenisnya.

Namun, melihat karakteristik sekarang bahwa anak-anak lebih menyukai bermain game dibandingkan belajar ada baiknya memadukan game tersebut dengan materi-materi pembelajaran agar siswa tidak hanya memainkan game online tetapi siswa dapat belajar sambil bermain.

*) Putri Fadia Ilmi, Mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini