Harga Telur Naik, Peternak Pertahankan Bobot Ayam

ternak-ayam-petelur
. (foto: dok. Istimewa)

PEMALANG – Naiknya harga telur di Pasar Pemalang belakangan ini membuat peternak lebih ekstra dalam merawat ayam petelurnya. Khususnya masalah berbobot supaya sesuai standar yaitu sekitar 17 kilogram.

Peternak ayam petelur di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Bagyo (48), mengatakan bobot ayam petelur harus selalu dijaga supaya produktif dan menghasilkan telur yang berkualitas. Ayam petelur jika berbobot terlalu gemuk atau terlalu kurus, maka telur yang dihasilkan akan kurang bagus bahkan tidak produktif.

“Ayam petelur yang normal biasanya masa produktifnya sekitar 15 bulan. Itu yang bagus. Setelah itu maka sudah tidak produktif,” ujar Bagyo belum lama ini.

Selama masih produktif maka perawatan harus dijaga, termasuk pemberian makan. Ayam diberi makan pada pagi dan sore hari, disiang hari tidak diberi makan supaya ayam istirahat di kandangnya, dan harus dilakukan secara teratur setiap hari.

Baca juga:   5 Manfaat Sehat untuk Si Penggemar Telur

“Pemberian makan tidak bisa sembarangan dan peternak dalam memberi makan ayam petelur ini juga harus teratur sesuai dengan takaran seperti biasanya tujuannya agar bobot ayam tetap terjaga,” jelasnya.

Saat ini ayam juga sudah diberikan vaksin secara teratur supaya tidak mudah sakit. Apalagi dengan cuaca seperti sekarang ini masih ekstrim. Cuaca dingin sangat berpengaruh pada ayam, sehingga kandang ayam biasanya di lapisi plastik untuk jaga suhu dalam kandang.

Kondisi cuaca dengan tingginya intensitas hujan saat ini, juga sangat berdampak pada penurunan produktivitas ayam petelur menurunya produksi telur saat cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini dapat menyebabkan peternak untuk lebih memperhatikan ayam petelur dengan cara memberi vitamin dan tambahan pakan. Selain itu juga lebih memaksimalkan penanganan terhadap kandang.

Baca juga:   5 Manfaat Sehat untuk Si Penggemar Telur

“Kotoran basah juga sangat berpengaruh karena akan menimbulkan amoniak, sehingga dapat mempengaruhi nafsu makan ayam,” kata Bagyo.

Gangguan penyakit yang menyerang ternak ayam ini juga bisa dipicu akibat kandang yang mengalami bocor atau mudah dimasuki air hujan yang akan berdampak pada ayam, sehingga ayam akan menjadi rentan terhadap penyakit.

“Semoga harga telur tidak turun lagi pada saat ini, karena perawatan ayam masih cukup ekstra,” imbuhnya.

Dina Nur Afiyah
Mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Universitas Negeri Semarang (UNNES)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini