Apa Benar Kelelahan Bekerja Dapat Sebabkan Tipes? Ini Penjelasannya

Kelelahan
. (foto: Pexels/Andrea Piacquadio)

harianpijar.com – Tentu kita pernah menemukan atau mendengar kalimat seperti “kerja terus sampai tipes!”. Lalu yang menjadi pertanyaan, memangnya benar kelelahan bekerja dapat menyebabkan tipes?

Sebelum merujuk pada korelasi penyakit tipes yang sering dikaitkan dengan faktor kelelahan bekerja, yang harus kita ketahui lebih dulu yaitu penjelasan tentang penyakit tipes yang sering disebut-sebut. Yuk, simak penjelasannya!

Demam tifoid atau yang lebih sering dikenal tipes merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi.

Awalnya, bakteri Salmonella Typhi masuk ke dalam usus melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi bakteri tersebut. Saat masuk ke dalam tubuh, bakteri berkembang biak pada saluran pencernaan sehingga pengidap akan mengalami gangguan pencernaan sebagai gejalanya.

Screenshot_1
. (foto: dok. pribadi)

Dilansir dari postingan Instagram dr Nadia Alaydrus, penyakit ini biasanya akan menyerang di daerah-daerah dengan sanitasi yang buruk, misalnya jarak septitank dengan sumber air bersih kurang dari 10 meter.

Sehingga membuat penyakit ini jadi mudah menyebar melalui tinja penderita yang mengandung bakteri patogen yang dapat mencemari sumber air bersih yang nantinya akan dikonsumsi oleh orang lain.

Selain itu, ada beberapa faktor pemicu lain yang dapat menyebabkan seseorang terpapar penyakit tipes, seperti tidak menjaga kebersihan makanan, menggunakan toilet bersama dengan pengidap tipes, lingkungan yang kotor dan tidak terawat. Karenanya, kebersihan lingkungan memegang peran yang sangat penting dalam penularan demam tifoid.

Pengidap tipes akan mengalami gejala tipes saat 7–14 hari setelah terpapar bakteri Salmonella Typhi. Seseorang yang terkena tipes akan mengalami gejala berupa demam, nyeri otot, mudah lelah, sakit kepala, dan gangguan pencernaan. Suhu tubuh seseorang yang mengalami tipes akan naik hari demi hari hingga 40,5 derajat Celcius.

Jadi, kelelahan bukan merupakan bagian dari penyebab demam tifoid, melainkan salah satu gejalanya. Lantas, mengapa tipes sering kali dikaitkan dengan kelelahan bekerja?

Dikutip dari hellosehat, walaupun bukan sebagai penyebab utama, kelelahan bekerja bisa menjadi faktor yang meningkatkan risiko terjadinya infeksi, termasuk infeksi bakteri penyebab demam tifoid. Ini karena kelelahan membuat sistem kekebalan tubuh melemah.

Ketika ada bakteri yang masuk ke dalam tubuh, sistem imun tidak cukup kuat untuk melawan bakteri tersebut. Akibatnya, peluang terjadinya infeksi semakin besar. Jadi, saat tubuh kelelahan ditambah makan atau minuman yang sembarangan dan tidak menjaga kebersihan dengan benar, demam tifoid bisa terjadi.

Namun, kita dapat mencegah tipes dengan menjaga daya tahan tubuh di tengah-tengah kesibukan. Dilansir dari jurnal Harvard Health Publishing (2016), bagi para pekerja ada beberapa langkah tepat yang bisa dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh:

1. Miliki waktu tidur berkualitas

Tidur yang cukup bisa membuat kesehatan tubuh terjaga, karena tubuh dan otak kita tentu saja butuh istirahat. Dengan memiliki waktu istirahat yang berkualitas, tubuh bisa tetap fresh dan kegiatan bekerja bisa tetap produktif.

2. Konsumsi asupan sehat

Apa yang kita konsumsi setiap harinya bisa berpengaruh pada kesehatan, untuk itu memilih asupan yang baik dan seimbang sangat diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh. Salah satunya bisa dengan mengkonsumsi buah dan sayuran.

Buah dan sayur bisa membantu kelancaran metabolisme, membuat badan menjadi fresh sehingga mood saat bekerja bisa tetap terjaga. Selain itu, kita juga bisa menghindari makanan yang mengandung terlalu banyak lemak, seperti fast food atau junk food yang memiliki kandungan lemak dan kalori yang tinggi.

3. Sempatkan berolahraga

Hal yang satu ini memang terbilang sulit untuk dilakukan oleh para pekerja dengan segudang aktivitasnya. Namun, kita semua juga pasti tahu, bahwa olahraga mampu membawa dampak yang positif bagi keadaan dan kesehatan tubuh.

Oleh karena itu, kita sebaiknya menyempatkan diri untuk melakukan aktivitas fisik ini di sela-sela kegiatan. Tidak perlu terlalu lama ataupun ribet. Cukup luangkan waktu kurang lebih sekitar 10 menit untuk peregangan, agar kebugaran tubuh bisa tetap terjaga.

Nawang Wulan
Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medis – Universitas Binawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini