harianpijar.com, JAKARTA – Pengamat politik Rocky Gerung menyinggung soal pujian jenius yang dilontarkan peneliti National University of Singapore, Profesor Kishore Mahbubani, ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, banyak kaum milenial yang berdiskusi dengannya bingung dengan pujian itu.
“Kemarin mereka bingung ini jeniusnya di mana. Ini anak milenial yang ngomong ke saya. Yang protes,” ujar Rocky Gerung dalam diskusi ‘Memprediksi Kemunculan Capres Ala Pembagian Wilayah Penanganan Covid (Jawa Bali-Non Jawa Bali)’ yang digelar KedaiKOPI, Jumat, 15 Oktober 2021, seperti dilansir dari detik.
Rocky Gerung mengatakan para kaum milenial itu mempertanyakan kejeniusan Jokowi. Pasalnya, kata dia, membaca 4 teks saja Jokowi gugup.
“Di mana jeniusnya Pak Jokowi. Membaca 4 teks saja gugup dan gagap. Di mana jeniusnya,” sebutnya.
Tak hanya itu, Rocky Gerung mengungkapkan para kaum milenial yang berdiskusi dengannya juga menganggap Jokowi pembohong.
“Mereka anggap Presiden Jokowi itu pembohong. Mereka anggap bahwa nggak ada satu pun ide yang bisa mereka promosikan ke temen-temen mereka di luar negeri bahwa Indonesia itu maju,” ucapnya.
Rocky Gerung mengaku terpaksa menyampaikan hal ini agar ke depannya elektoral politik harus berbasiskan intelektualitas, bukan elektabilitas.
“Saya sampaikan ini supaya kita mulai mengatur ritme baru, kita mesti andalkan pikiran generasi baru. Karena mereka yang akan jadi sasaran jadi Indonesia yang baru,” kata Rocky Gerung.
“Nanti elektoral politik harus berbasis pada intellectuality dan dalam intellectuality itu ada morality, ada integrity. Jadi harusnya intelektualitas mendahului elektabilitas. Itu yang mestinya,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Kishore Mahbubani memuji Jokowi sebagai sosok pemimpin yang jenius. Dirinya menilai Jokowi sebagai pemimpin paling efektif di dunia.
Hal itu disampaikan Kishore Mahbubani dalam tulisan berjudul ‘The Genius of Jokowi’. Tulisan ini tayang pada 6 Oktober 2021 di Project Syndicate, sebuah media nirlaba yang berfokus pada isu-isu internasional. (msy/det)