Gaji Karyawan Retail Berkurang Tiap Bulan, Ternyata Ini Penyebabnya

Screenshot-retail
Screenshot Tiktok @efsatya yang di repost Twitter @AREAJULID.

harianpijar.com – Kejadian pencurian di beberapa retail masih marak terjadi, ini disebabkan tidak adanya alat pendeteksi bila customer membawa produk tanpa membayar sebelum meninggalkan minimarket.

Tak dapat dipungkiri, meskipun sudah ada alat perekam seperti CCTV pada sebuah retail namun tak dapat sepenuhnya mengatasi kasus pencurian yang dilakukan oleh customer. Hal ini pun berdampak pada karyawan karena karyawan yang bertanggung jawab atas biaya kerugian pencurian barang.

Beberapa hari yang lalu, kasus pencurian barang di minimarket kembali diperbincangkan netizen. Berawal dari postingan Tiktok @efsatya, di mana dia memposting video saat berada di salah satu retail. Dalam video tersebut menunjukkan rak produk yang diberikan tulisan “plis ini mah jangan di maling cape bayarnya.”

Tak hanya di Tiktok, postingan yang sama pun ramai diperbincangkan di Twitter lewat akun @AREAJULID, 4 Oktober 2021. “Dis! Sedih bacanya.. jangan di maling ya guys kesian nanti yang nombok. Mana 40 ribu lagi. Liat di tiktod sering banget yang ngambil ketahuan gituu.” Postingan ini pun viral dan mendapatkan 28 ribu lebih suka dari pengguna Twitter lainnya.

Sebenarnya, kasus pencurian di minimarket sudah sering terjadi sampai pihak karyawan berusaha mengatasi hal itu dengan menuliskan kata-kata dalam rak produk seperti misalnya “Toko ini diawasi CCTV dan segala bentuk pencurian akan dilaporkan ke pihak yang berwajib.”

Baca juga:   Polisi Tangkap 2 Pelaku Pencurian Sepeda Motor

Tak jarang bahkan potongan ayat Al-quran seperti “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangannya sebagai pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana,” dan masih banyak yang lainnya.

Dari kejadian pencurian tersebut, berdampak pada gaji karyawan. Seperti yang dialami oleh pengguna Twitter bernama Rara asal Jawa Tengah, lewat akun @Almara21, 4 Oktober 2021.

“Aku kerja di retail, perbulan bisa iuran nombok barang2 ilang kek gini, gak cuma 40rb, ratusan ribu, yg ilang juga bukan cuma kosmetik, tapi obat2an. Yg lebih sering, minyak kayu putih, minyak telon. Ada juga yg ngambil isinya aja, box kemasannya ditinggal di rak. So sad,” tulis Rara membalas postingan @AREAJULID. Saat dihubungi penulis pun, Rara membenarkan pernyataannya.

“Kalo kita ngeh ada barang yang hilang, kita bisa langsung cek cctv, kadang personil toko ngeh pas hari2 besoknya, dan gatau juga ilangnya hari apa, kalopun cek cctv butuh waktu mayan lama dan harus mantengin cctv terus, sedangkan pershift yg jaga cuma 2-3 orang aja,” tambahnya.

Rara menjelaskan bahwa sulit mengetahui pencurian pada saat itu juga karena tidak adanya alat pendeteksi pencurian barang, sehingga kejadian pencurian diketahui saat stock opname dan harus mencari pelaku dalam cctv yang membutuhkan waktu cukup lama. Meskipun sudah ditemukan pelakunya, pada hari berikutnya pasti ada pelaku lain yang mencuri lagi.

Baca juga:   Ahok: Naikan Gaji RT Setara UMP DKI, RT Harus Kerja Sesuai Standart

Ternyata hal itu tidak hanya terjadi pada Rara, pengguna akun Twitter @AndrianDefri juga merasakan hal yang sama. “Dah kapok, kerja di retail duit gajian ga pernah utuh, ada aja nomboknya, yg sering di colong biasanya sabun cuci muka, parfum sama kosmetik kosmetik cewe,” ungkapnya.

“Aku mantan pegawai retail, wkwkwk gimana ya stockopname yg nombok emang karyawan, dan yg lebih kaget yg nyolong itu beneran kayak ibu ibu, mahasiswa/i, pernah jg nemu yg pramugari , gilasih klepto gak mandang gender, ada jg pernah mergokin guru wkwkwk,” Febriani pun ikut mengomentari postingan @AREAJULID berdasarkan pengalaman pribadinya.

Akibat sering terjadinya pencurian, banyak karyawan retail yang tidak kuat dan resign karena gaji terus terpotong untuk menggantikan kerugian barang yang hilang dicuri.

Di sisi lain, netizen turut merasakan jika berbelanja di minimarket kemudian berkeliling cukup lama, mereka merasakan seolah-olah sedang diawasi oleh karyawan lantaran disangka akan mencuri.

Banyaknya kejadian pencurian yang berdampak pada gaji karyawan yang berkurang, netizen pun menyarankan agar minimarket atau retail dapat dilengkapi dengan sensor pendeteksi pencurian.

 

Khuswatun Khasanah
Mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan – Universitas Negeri Semarang (UNNES)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini