harianpijar.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan akan memberhentikan dengan hormat 56 pegawai KPK yang tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK). Ketua KPK Firli Bahuri pun menyampaikan pesan terakhir kepada para pegawai yang akan diberhentikan pada 30 September 2021 tersebut.
“Terima kasih kepada insan KPK yang telah memberikan dedikasi andil dalam rangka membangun dan memperkuat pemberantasan korupsi. Gedung KPK yang ada 16 lantai tidak akan pernah berdiri tanpa jasa satu butir pasir,” ujar Firli Bahuri dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 15 September 2021.
Firli Bahuri mengatakan KPK akan tetap terus bersemangat mempertahankan perjuangan pemberantasan korupsi. Dirinya menyebut KPK tentu akan mewujudkan Indonesia bebas dari korupsi.
“Jadi kami akan terus punya semangat untuk mempertahankan semangat pemberantasan korupsi. Yang terakhir, mari kita tatap masa depan Indonesia yang sejahtera, cerdas, maju, adil, dan makmur. Dan tentunya Indonesia kita bisa wujudkan apabila Indonesia bebas dan bersih dari korupsi,” kata Firli Bahuri.
Sebelumnya, KPK mengumumkan akan memberhentikan 56 pegawainya yang tak lolos dalam TWK untuk alih status menjadi ASN. Mereka diberhentikan pada 30 September 2021.
“Terhadap enam orang pegawai KPK yang dinyatakan tidak memenuhi syarat dan diberi kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan bela negara dan wawasan kebangsaan namun tidak mengikutinya, maka tidak bisa diangkat sebagai ASN dan akan diberhentikan dengan hormat per tanggal 30 September 2021. Memberhentikan dengan hormat kepada 50 orang pegawai KPK yang dinyatakan tidak memenuhi syarat per tanggal 30 September 2021,” ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di KPK, Rabu, 15 September 2021.
Alexander Marwata mengungkapkan KPK akan mengangkat dan melantik 18 orang pegawai lain menjadi ASN. Para pegawai KPK itu bakal dilantik menjadi ASN setelah dinyatakan lulus dari diklat bela negara.
“KPK akan mengangkat dan melantik 18 pegawai KPK yang telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan bela negara dan wawasan kebangsaan,” pungkasnya. (ilfan/det)