harianpijar.com, JAKARTA – Partai Demokrat masuk dalam posisi tiga besar partai dengan elektabilitas tertinggi versi survei lembaga Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA). Partai yang kini dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu menempati peringkat kedua di hasil survei tersebut.
Terkait hal itu, Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan perolehan tersebut tidak terlepas dari kerja nyata Partai Demokrat yang dinilai lebih berdampak dibanding kebijakan pemerintah selama ini.
“Masuknya Partai Demokrat dan Mas Ketum AHY pada 3 besar dari hasil survei tersebut tentu semakin menambah percaya diri dan optimisme Partai Demokrat dan segenap kader bahwa pilihan berkoalisi dengan rakyat dalam bentuk wujud menjadi oposisi sudah tepat,” kata Kamhar Lakumani dalam keterangannya, Minggu, 5 September 2021.
Menurut Kamhar Lakumani, aspirasi-aspirasi yang diperjuangkan partainya dinilai lebih mewakili kepentingan rakyat, seperti penolakan terhadap amandemen UUD 45 untuk penambahan periodisasi ataupun penambahan waktu masa jabatan presiden dan DPR sampai 2027. Hal ini turut meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat.
Survei tersebut menyatakan sebesar 66,5 persen rakyat menolak wacana presiden 3 periode, hanya 30,92 persen yang menerima.
“Sementara untuk penambahan masa jabatan hingga 2027 penolakan rakyat lebih besar lagi mencapai 68,5 persen, hanya 28 persen yang menerima,” ujar Kamhar Lakumani.
Di sisi lain, elektabilitas Partai Demokrat meningkat, kepercayaan masyarakat terhadap kerja pemerintah dinilai Kamhar Lakumani semakin kecil. Dalam hasil survei disebutkan 54,34 persen rakyat kecewa terhadap kinerja pemerintah, sedangkan 42,49 persennya tidak kecewa.
Kamhar Lakumani mengatakan penurunan kepercayaan rakyat ini menjadi peringatan keras bagi pemerintah untuk berfokus menjalankan program-program pro rakyat, membantu langsung meringankan beban rakyat yang diterpa krisis kesehatan dan krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.
“Bukan mengurus pemindahan Ibu Kota Negara dan belanja Alutsista ribuan triliun yang terbaca sebagai hidden agenda di balik puja-puji Pak Prabowo kepada Presiden Jokowi, apalagi perpanjangan masa jabatan presiden. Publik monitor dan publik makin kritis,” tukas Kamhar Lakumani.
Senada dengan Kamhar Lakumani, Kepala Bakomstra Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan langkah partainya untuk terus kritis di luar pemerintahan, agar ada yang mengingatkan di saat pemerintah mengambil kebijakan yang keliru, diapresiasi positif oleh publik.
“Rakyat melihat Demokrat saat ini sebagai partai yang benar-benar membuktikan komitmennya untuk terus berjuang bersama rakyat, tidak tergoda dan tidak berminat untuk ikut larut dalam politik kekuasaan,” pungkasnya.
Adapun hasil lengkap survei elektabilitas partai versi CISA adalah sebagai berikut:
PDIP 24,58 persen
Partai Demokrat 18,75 persen
Partai Golkar 14,25 persen
PKB 10,67 persen
PKS 9,33 persen
Partai Gerindra 7,25 persen
Partai NasDem 5,33 persen
PAN 3,75 persen
PPP 2,92 persen
Tidak Tahu 3,17 persen
. (ilfan/det)