harianpijar.com, JAKARTA – Menhan Prabowo Subianto mengungkapkan hal-hal yang dibahas dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, salah satunya yakni rencana modernisasi alutsista Rp 1,7 kuadriliun. Ketum Partai Gerindra itu mengatakan banyak alutsista TNI yang sudah tua sehingga harus diganti.
“Tadi kita beri penjelasan ya. Tentunya tadi kita fokusnya adalah anggaran, anggaran tahun 2022. Tapi tentunya saya diminta menjelaskan tentang konsep rencana induk ke depan. Kita sedang menyusun itu. Ya kita sedang membahas, banyak pertanyaan. Ya ada juga isu-isu di luar dan sebagainya,” ujar Prabowo Subianto seusai rapat, di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 Juni 2021.
Prabowo Subianto mengatakan bahwa dirinya telah menjelaskan apa yang menjadi pertanyaan anggota Komisi I DPR. Perihal rencana modernisasi alutsista, dia menyebut masih dalam pembahasan bersama kementerian dan lembaga terkait.
“Saya jelaskan satu per satu. Rencana ini masih kita godok bersama Bappenas bersama Kemenkeu, dan pemangku-pemangku kepentingan lainnya,” ungkapnya.
Kemudian, Prabowo Subianto mengungkapkan kondisi alutsista yang dimiliki TNI saat ini. Menurutnya, modernisasi alutsista TNI merupakan kebutuhan mendesak.
“Sebagaimana diketahui banyak alutsista kita sudah tua, sudah saatnya memang, mendesak, harus diganti kebutuhan-kebutuhan sangat penting dan kita siap untuk menghadapi dinamika lingkungan strategis yang berkembang dengan sangat pesat,” kata Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Komisi I DPR menggelar rapat kerja dengan Menhan Prabowo Subianto membahas anggaran belanja alutsista. Rapat itu dilakukan secara tertutup.
Kementerian Pertahanan memang memiliki rencana membeli alutsista TNI. Rencana pembelian alutsista itu tertuang dalam rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024.
Dalam perpres itu tertulis Menhan Prabowo Subianto adalah orang yang merancang kebutuhan Alpalhankam Kemenhan dan TNI. Dalam rancangan perpres tersebut tertulis angka yang dibutuhkan untuk membeli alutsista adalah USD 124.995.000, yang jika dikonversikan ini sekitar Rp 1.788.228.482.251.470 (kuadriliun).
Anggaran ini meliputi untuk akuisisi Alpalhankam sebesar USD 79.099.625.314, untuk pembayaran bunga tetap selama 5 Renstra sebesar USD 13.390.000.000, untuk dana kontingensi serta pemeliharaan dan perawatan Alpalhankam sebesar USD 32.505.274.686. (ilfan/det)