Nilai Pertemuan Amien Rais Cs dan Jokowi Positif, Begini Kata Gerindra

Habiburokhman
Habiburokhman. (foto: dok pribadi)

harianpijar.com, JAKARTA – Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) 6 Laskar FPI bersama Amien Rais bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana hari ini. Partai Gerindra menilai pertemuan itu sebagai hal positif.

“Saya memandang positif pertemuan tersebut, banyak hal rumit yang bisa diselesaikan jika terbangun komunikasi,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman kepada awak media, Selasa, 9 Maret 2021.

Habiburokhman meyakini Jokowi sebagai sosok yang terbuka atas kritik. Menurutnya, Jokowi pasti menganggap kritik merupakan hal yang wajar.

“Saya percaya Pak Jokowi orang yang terbuka atas kritikan. Karena Pak Jokowi di puncak kekuasaan, beliau pasti menyadari bahwa dikritik adalah hal yang lumrah,” sebutnya.

Baca juga:   Soal Setan Gundul, Andi Arief: Tinggal Satu Partai yang Belum Akui Kekalahan Prabowo

Habiburokhman menilai, meski Amien Rais terlihat sering berbeda pendapat dengan Jokowi, dirinya yakin kedua tokoh tersebut memiliki komitmen kebangsaan yang kuat.

“Baik Pak Jokowi maupun Pak Amien Rais adalah tokoh bangsa yang sama-sama kami hormati. Kami yakin meskipun keduanya kadang terlihat beda pendapat tapi secara prinsip punya persamaan yakni komitmen kebangsaan yang kuat,” kata Habiburokhman.

Seperti diketahui, Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) 6 laskar FPI, yang dipimpin Amien Rais, meminta pemerintah menegakkan aturan dengan adil. Selain itu, Amien Rais cs juga sempat mengingatkan soal ancaman neraka jahanam saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga:   Soal Pembunuhan di Sigi, Jokowi: Saya Kutuk Keras, Jelas Bertujuan Provokasi dan Teror

Isi pertemuan Amien Rais cs dengan Jokowi itu disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, hari ini, Selasa, 9 Maret 2021. Mahfud MD mengungkapkan Amien Rais cs menyampaikan soal penegakan hukum yang adil dan ancaman dari Tuhan.

“Pertama, harus ada penegakan hukum sesuai dengan ketentuan hukum, sesuai dengan perintah Tuhan bahwa hukum itu adil dan yang kedua ada ancaman dari Tuhan kalau orang membunuh orang mukmin tanpa hak maka ancamannya neraka jahanam,” kata Mahfud MD. (msy/det)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini