harianpijar.com, JAKARTA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Infokom KH Masduki Baidlowi mengklarifikasi pernyataan Waketum MUI Anwar Abbas yang mengkritisi kerumunan akibat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Di mana, Anwar Abbas membandingkan kerumunan Presiden Jokowi tersebut dengan kasus kerumunan Habib Rizieq Shihab saat pandemi COVID-19. Terkait hal itu, Masduki Baidlowi menyatakan pernyataan Anwar Abbas bukan pernyataan resmi MUI.
“Pemberitaan terkait pernyataan Bapak Anwar Abbas itu bukanlah pernyataan sikap resmi MUI. MUI tidak memberikan pernyataan sikap apa pun terhadap kunjungan Presiden Jokowi ke NTT,” ujar Masduki Baidlowi kepada detik, Sabtu, 27 Februari 2021.
Masduki Baidlowi mengetahui pernyataan Anwar Abbas ramai diperbincangkan karena membandingkan kerumunan Presiden Jokowi dengan kerumunan Habib Rizieq.
Anwar Abbas menilai kedua peristiwa itu harus disikapi dengan sama tegasnya di mata hukum. Namun, MUI menyatakan dua peristiwa itu tidak bisa disamakan.
“Tidaklah sepadan menyamakan kunjungan Jokowi ke Maumere dengan kasus Habib Rizieq, yang jelas-jelas sengaja mengadakan kerumunan,” tutur Masduki Baidlowi.
Lebih lanjut, Masduki Baidlowi menjelaskan kerumunan Habib Rizieq di acara pernikahan putrinya dipicu oleh ajakan. Sementara, kerumunan Presiden Jokowi di Maumere NTT tidak dipicu ajakan Jokowi.
“Saya memohon kepada seluruh publik untuk membedakan apa yang menjadi pernyataan pribadi pengurus MUI dengan pernyataan resmi lembaga MUI. Itu harus dibedakan,” tegasnya.
MUI, dikatakan Masduki Baidlowi, memiliki tugas pokok dan fungsi yang jelas. Tidak semua peristiwa perlu dikomentari MUI, apalagi soal isu yang menimbulkan kegaduhan di publik.
Masduki Baidlowi mengaku sudah berkomunikasi dengan Anwar Abbas. Anwar Abbas dinyatakannya memahami perlunya MUI meluruskan konteks pernyataan soal kerumunan Jokowi tersebut.
“Kita baik-baik saja dengan Pak Anwar, tidak ada masalah,” kata Masduki Baidlowi. (msy/det)