Sekuat Apa Moeldoko hingga Diisukan Kudeta Partai Demokrat? Begini Kata Pengamat

Moeldoko
Moeldoko. (foto: detik/Andhika Prasetia)

harianpijar.com, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko diisukan ingin mengambil alih kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat, meski tudingan itu sudah dirinya bantah. Lantas, sekuat apa Moeldoko hingga dituding ingin mengkudeta AHY?

Pengamat politik yang juga Direktur Ekskutif Indobarometer M Qodari menilai Moeldoko secara pengalaman lebih baik dari AHY, namun masih berat sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

“Dia (Moeldoko-red) kan tokoh senior. Yang kedua, jenderal; yang ketiga, mantan Panglima TNI itu pangkat tertinggi di militer, bahkan lebih tinggi dari Pak SBY; yang keempat, pengalaman di KSP memimpin KSP,” ujar M Qodari saat dihubungi, Rabu, 3 Februari 2021, seperti dilansir dari detik.

Menurut M Qodari, dari sisi pengalaman, Moeldoko sudah cukup makan asam garam, baik di pemerintahan maupun organisasi. Hal itu dinilai berbanding terbalik dengan AHY yang hanya berpangkat mayor saat masih di TNI

Baca juga:   Demokrat Merasa Tak Berkoalisi Lagi dengan 02, BPN: Tapi Mohon Jangan Diskreditkan Prabowo

“Jadi secara pengalaman pemerintahan dan organisasi itu oke, dan itu tentu lebih dianggap lebih dibandingkan dengan AHY ya, AHY junior, pangkatnya mayor. Katakanlah tinggi di pemerintahan itu,” ucapnya.

M Qodari mengatakan memang memungkinkan pertemuan kader Partai Demokrat dengan Moeldoko itu guna mengusung sang jenderal menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Atau, menurutnya, dimungkinkan juga untuk mengusung Moeldoko sebagai capres di Pilpres 2024.

“Kalau ke Pak Moeldoko itu kan bisa ada 2 kemungkinan ya, pertama, untuk dijadikan Ketum, kalau dijadikan ketum kan sah-sah saja. Kedua adalah Pak Moeldoko sebagai calon presiden,” sebutnya.

Meski begitu, dikatakan M Qodari, langkah Moeldoko menjadi capres cukup berat. Mengingat selama ini tidak pernah ada survei yang menunjukkan Moeldoko memperoleh suara yang tinggi.

Baca juga:   Ibas: Fraksi Demokrat Pernah Dilobi Bergabung Untuk Gulirkan Hak Angket KPK

“Sebetulnya kalau mau jadikan Pak Moeldoko sebagai calon presiden itu masih berat ya situasinya karena kita atau saya belum pernah melihat hasil survei Pak Moeldoko yang betul-betul sangat tinggi sebagaimana saya dulu lihat survei Pak Jokowi di 2003, 2004, 2008, 2009, gitu,” ungkapnya.

Selain itu, M Qodari juga menilai harapan untuk mencalonkan Moeldoko sebagai presiden pada 2024 belum cukup realistis. Sebab, menurutnya, berdasarkan sejumlah survei capres, nama Moeldoko belum punya elektabilitas untuk saat ini.

“Saya punya data survei Pak Moeldoko belum punya elektabilitas sebagai calon presiden di tahun 2021 ini, tetapi saya kira posisinya belum manifestlah masih potensi, jadi ekspektasi orang-orang Demokrat pun yang ingin figur Moeldoko sebagai calon presiden sebetulnya belum cukup realistis juga ya,” kata M Qodari. (msy/det)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini