Wali Kota Jakarta Pusat Dicopot, Diduga Terkait Kerumunan di Petamburan

Bayu-Meghantara
Bayu Meghantara. (foto: dok. pontas)

harianpijar.com, JAKARTA – Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara diberhentikan sementara dari jabatannya. Pencopotan itu terjadi setelah munculnya kerumunan massa Habib Rizieq Syihab di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Pencopotan itu berdasarkan Surat Perintah Tugas nomor 855/-082.74 Sekretaris Daerah DKI Jakarta tertanggal 25 November 2020. Surat tersebut ditandatangani oleh Pj Sekda DKI Jakarta Sri Haryati.

Selain itu, surat tersebut juga berisi pengangkatan Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi sebagai pelaksana tugas (Plh) Wali Kota Jakarta Pusat.

“Melaksanakan tugas sebagaimana pelaksana harian (Plh) Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat disamping jabatannya sebagai Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat terhitung mulai tanggal 25 November 2020 sampai dengan pejabat definitif melaksanakan tugasnya,” demikian bunyi surat tersebut seperti dilansir dari detik, Sabtu, 28 November 2020.

Baca juga:   Mardani Nilai Revolusi Akhlak Habib Rizieq Sama dan Sebangun dengan Jargon Revolusi Mental

Di sisi lain, Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono membenarkan soal pencopotan tersebut. Namun, dirinya belum bisa memastikan apakah pencopotan Bayu Meghantara itu berkaitan dengan kerumunan di Petamburan.

“Ada Plh-nya, Irwandi. (Soal hubungan dengan kerumunan Petamburan) masih ditanyakan,” ujar Mujiyono.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengatakan pihaknya sedang melakukan evaluasi terkait kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat. Evaluasi itu termasuk mengevaluasi pejabat-pejabat di internal Pemprov DKI Jakarta.

“Semua sedang dievaluasi. Kita sedang melakukan evaluasi semua, terkait COVID, terkait kegiatan-kegiatan dalam beberapa minggu terakhir ini. Nanti kita akan lihat apa hasil evaluasinya,” ujar Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kepada awak media di Balai Kota DKI Jakarta saat ditanya ada-tidaknya pejabat dicopot karena kerumunan massa Habib Rizieq, Selasa, 24 November 2020.

Baca juga:   Ketum FPI Ajak Massa Siapkan Diri untuk Jihad Konstitusional Jangka Panjang Jika 01 Menang di MK

Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa memang ada evaluasi internal. Namun, dirinya tidak menjelaskan sejauh mana evaluasi itu.

“Ya pokoknya kita melalukan evaluasi banyak hal. Pertama, terkait evaluasi adanya peningkatan kasus di Jakarta, kita lakukan evaluasi. Kedua, kita lakukan evaluasi di antara internal kami, kekurangan kita, kelemahan kita, kita akan evaluasi, kita akan perbaiki,” pungkasnya. (nuch/det)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini