harianpijar.com, JAKARTA – Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seolah-olah menjadi korban atau playing victim ketika merasa dituduh menjadi dalang demo rusuh. Partai Demokrat pun membela SBY.
“Siapa pun, jika difitnah, tentu harus membela diri. Karena, kalau dibiarkan, menjadi pembenaran,” ujar Kepala BPOKK Partai Demokrat Herman Khaeron kepada awak media, Kamis, 15 Oktober 2020.
Menurut Herman Khaeron, sangat lumrah ketika SBY membela diri karena difitnah menjadi dalang demo rusuh. Dirinya merasa yakin Pangi Syarwi Chaniago juga akan membela diri jika difitnah.
“Sangat wajar pula jika Pak SBY pun membela diri ketika difitnah. Saya pun membela beliau karena para penyebar fitnah sudah terang-terangan. Anehnya, para pelontar fitnah seperti dilindungi negara,” kata Herman Khaeron.
“Coba yang difitnah Bung Pangi Syarwi, pasti membela diri juga,” imbuhnya.
Sekali lagi Herman Khaeron menyebut seseorang pasti akan membela diri ketika difitnah.
“Coba saja tanyakan kepada yang tidak suka, kenapa? Karena menurut kami, siapa pun pasti akan membela diri,” tukasnya.
Sebelumnya, pernyataan SBY yang merasa dituduh menjadi dalang demo rusuh penolakan omnibus law UU Cipta Kerja dinilai seolah-olah menjadi korban atau playing victim. Presiden RI ke-6 itu pun diminta tidak bersikap berlebihan dalam menyikapinya.
“Repot juga saling tuduh-menuduh tanpa ada bukti yang kuat. SBY mungkin berasa saja atau senang memainkan peran playing victim. Nggak perlu terlalu reaksioner, apalagi mau memainkan peran seolah-olah terzalimi, dan rakyat bakal berempati. Ini justru makin memperkeruh,” ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago kepada awak media, Rabu, 14 Oktober 2020.
Pangi Syarwi Chaniago mengatakan SBY terlalu sensitif menghadapi tuduhan-tuduhan tersebut. Menurutnya, pihak pemerintah juga tidak menyebut nama SBY sebagai dalang kerusuhan.
“Sejauh tidak ada menyebut nama, siapa yang merasa dituduh sebagai dalang tentu itu hanya dongeng dan tuduhan tanpa beralasan, tidak perlu direspons. Saya lihat SBY terlalu reaktif juga atau sangat sensitif. Apakah ada Istana menyebut nama bahwa SBY dianggap dalang kerusuhan atau otak intelektual di balik (demo) omnibus law? Kalau Partai Demokrat yang menolak UU omnibus law, iya betul,” sebutnya. (nuch/det)