Soroti Menag Kurang Cepat Respons Penusukan Syekh Ali Jaber, HNW: Keduluan Menko Polhukam

Hidayat-Nur-Wahid
Hidayat Nur Wahid. (foto: dok. MPR via detik)

harianpijar.com, JAKARTA – Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid (HNW) menyoroti sikap Menteri Agama Fachrul Razi dalam merespons kejadian penusukan yang dialami Syekh Ali Jaber. Menurutnya, pernyataan resmi Fachrul Razi kurang cepat dari pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD.

“Seharusnya Pak Menteri Agama yang paling duluan tapi kok malah keduluan sama Pak Menko Polhukam,” ujar Hidayat Nur Wahid dalam rapat Komisi VIII bersama Menag Fachrul Razi di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 14 September 2020.

Menurut Hidayat Nur Wahid, publik menantikan pernyataan resmi dari Fachrul Razi terkait kasus tersebut. Bahkan, dirinya menyebut pernyataan dari Mahfud MD menyejukkan masyarakat.

“Publik sebenarnya menunggu pernyataan Pak Menteri Agama. Karena bahkan Menko Polhukam saja pernyataannya demikian sangat menyejukkan, empati gitu,” sebutnya.

Meski demikian, Hidayat Nur Wahid mengakui Kementerian Agama telah angkat bicara terkait kejadian penusukan itu. Dirinya menilai kejadian tersebut dapat menjadi momen bagi Fachrul Razi guna membela umat islam.

Baca juga:   Syekh Ali Jaber: Saya Tak Terima Bila Pelaku Dianggap Gila, Pasti Ada Dalang

“Dari Kemenag memang sudah disampaikan pernyataan dari Dirjen Penerangan Agama Islam. Tapi menurut saya ini sesungguhnya momentum Pak Menteri hadir membela umat, para ustaz yang mereka ada adalah moderat, mereka membantu pemerintah, sangat mendukung Indonesia tapi justru mendapat musibah soal ini, tapi kita belum mendengar pernyataan apapun dari Pak Menteri,” kata Hidayat Nur Wahid yang juga Wakil Ketua MPR ini.

Dalam rapat itu, Fachrul Razi menyatakan bahwa sudah memberikan respons terkait kejadian tersebut. Namun, menurutnya, informasi itu masih belum tersebar secara luas di masyarakat.

“Kemudian masalah Menag kok tidak segera merespons masalah ulama yang ditusuk itu. Saya kira kami respons cepat tapi belum tersebar luas. Tapi kami sama sikapnya dengan yang Bapak sampaikan tadi. Apapun alasannya, motivasinya tidaklah dibolehkan orang bisa menusuk orang lain apalagi itu ulama,” ungkap Fachrul Razi.

Baca juga:   Bertemu Haikal Hassan, Mahfud MD: Kami Bicara Kesamaan Latar Belakang

Seperti diketahui, ulama dan pendakwah Syekh Ali Jaber ditusuk seorang pria saat mengisi ceramah di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung, pada Minggu, 13 September 2020.

Akibat kejadian itu tangan Syekh Ali Jaber terluka. Sedangkan pelaku penusukan langsung dibekuk oleh orang-orang di lokasi.

Peristiwa penusukan terhadap Syekh Ali Jaber ini pun langsung mendapat kecaman dari Menko Polhukam Mahfud MD. Dirinya meminta aparat keamanan segara mengungkapkan identitas dan motif dari pelaku.

“Aparat keamanan Lampung supaya segera mengumumkan identitas pelaku, dugaan motif tindakan, dan menjamin bahwa proses hukum akan dilaksanakan secara adil dan terbuka,” ujar Mahfud MD dalam keterangan, Minggu, 13 September 2020. (nuch/det)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini