harianpijar.com, JAKARTA – Kesejahteraan prajurit TNI jadi perbincangan menyusul peristiwa penyerangan Polsek Ciracas. Politikus PPP yang juga Anggota Komisi III DPR, Arsul Sani, menilai terlalu jauh bila mengaitkan kasus Polsek Ciracas dengan kecemburuan kesejahteraan antara TNI dan Polri.
“Jika mengaitkan kasus perusakan Polsek Ciracas dengan soal kesejahteraan TNI itu menurut saya terlalu jauh,” ujar Arsul Sani saat dihubungi, Jumat, 4 September 2020.
Arsul Sani mengatakan hal itu tidak bisa disimpulkan menjadi penyebab dari peristiwa penyerangan. Melihat dari apa yang disampaikan pihak TNI, bukan kesejahteraan lah yang menjadi penyebab.
“Bahwa di lapangan ada rivalitas atau ketidaksenangan antara anggota TNI dengan Polri itu juga tidak dapat dipungkiri, tapi hemat saya akar masalahnya bukan soal iri karena perbedaan soal kesejahteraan,” sebutnya.
Untuk itu, PPP menilai lebih baik pengusutan kasus menjadi prioritas saat ini. Kepada pihak, Arsul Sani meminta agar penyelidikan kasus ini dibuka secara transparan.
“PPP minta ini diselesaikan dan dibuka saja ke publik apa yang jadi motifnya. Artinya harus ada pengusutan tuntas. Sejauh ini kami yakin bahwa itu akan dilakukan Pimpinan TNI, apalagi melihat ketegasan KSAD seperti disampaikan selama ini,” kata Arsul Sani.
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sukamta, menyoroti kesejahteraan prajurit TNI ketika rapat kerja Komisi I DPR dengan Kemenhan. Menurutnya, kecemburuan prajurit TNI terkait kesejahteraan institusi lain kerap jadi pemicu keributan.
Sukamta awalnya bicara soal keprihatinannya terhadap kesejahteraan prajurit TNI dalam rapat kerja dengan Kemenhan pada Rabu, 2 September 2020. Sukamta membandingkan kesejahteraan prajurit TNI dengan personel Polri. Dirinya menilai kesejahteraan prajurit TNI berada di bawah personel Polri. (nuch/det)