Presiden Prediksi Sandiaga Uno Jadi Presiden di 2024, Pengamat: Itu Cuma Sebatas Candaan

Sandiaga-Uno
Sandiaga Uno. (foto: google images/screenshot YouTube)

harianpijar.com, JAKARTA – Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang tidak serius, terkait ucapannya mengenai kemungkinan Sandiaga Uno menjadi presiden di 2024 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri acara pelantikan pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2019-2022, yang digelar di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu 15 Januari 2020.

“Bapak Sandiaga Uno, hati-hati 2024. Tadikan disampaikan oleh ketua dewan pembina, bahwa 2024 nanti kemungkinan beliau yang menyampaikan, yang hadir di sini adalah kandidat yang kemungkinan besar akan menggantikan saya,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat dikonfirmasi, di lokasi, Rabu 15 Januari 2020.

Baca juga:   Irma: Rocky Gerung Cari Panggung Sindir Presiden Tak Paham Pancasila

“Dan saya meyakini itu, tapi saya tidak menyebutkan orangnya siapa,” lanjut Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Ujang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya sebatas melempar candaan demi menyenangkan mantan rivalnya di pemilihan presiden (Pilpres) 2019 lalu.

“Bisa jadi itu hanya candaan dan bisa juga untuk menyenangkan Sandiaga Uno,” ujar Ujang saat dikonfirmasi, di Jakarta.

Selanjutnya, Ujang menegaskan, bisa juga Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang mengecoh lawan-lawan politiknya. Bahwa, Presiden Joko Widodo (Jokowi) seolah sudah menentukan jagoan.

Baca juga:   Jokowi Pertimbangkan Perppu UU KPK, Gerindra: Kalau Banyak Tekanan, Presiden Pasti Berubah

“Bisa juga untuk mengecoh lawan Jokowi, seolah-olah Jokowi dukung Sandiaga Uno,” tegas Ujang.

Namun, saat disinggung apakah ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa diartikan sebagai bentuk dukungan kepada Sandiaga Uno di pemilihan presiden (Pilpres) 2024, hal itu sangat berlebihan. Lantaran, pemilihan presiden (Pilpres) 2024 masih jauh.

“Masih terlalu dini jika Jokowi mendukung Sandiaga. Itu ucapan politisi. Bisa iya dan juga bisa tidak. Ucapan politisi tak bisa ditelan mentah-mentah,” tandas Ujang Komaruddin. [elz/rmol]

SUMBERRmol.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini