Hasto: PDIP Tegur Pengurus yang Enggan Dukung Gibran dan Bobby

Hasyo-Kristiyanto
Hasto Kristiyanto. (foto: tirto/Lalu Rahadian)

harianpijar.com, JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) sudah menegur para kader dan pengurus cabang PDIP di Kota Medan dan Kota Solo yang tidak mau mengusung putra sulung dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilwalkot Solo dan Pilwalkot Medan 2020.

Menurut Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, pihak yang berhak mengeluarkan pernyataan strategis terkait pencalonan di Pilkada 2020 adalah ranah DPP PDIP, bukan pengurus daerah maupun cabang.

“Ya, PAC sudah kami tegur karena untuk menyampaikan kebijakan-kebijakan strategis terkait dengan Pilkada itu berada di Dewan Pimpinan Pusat Partai,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, di Jakarta, Rabu 8 Januari 2020.

Hasto juga menegaskan, bahwa tugas pengurus cabang hanya mendengar aspirasi rakyat dan menyampaikannya ke DPP. Bukan sebaliknya, justru menyampaikan sikap penolakan tersebut kepada publik secara luas.

Selain itu, pengurus cabang PDIP memiliki kewajiban menjalankan keputusan yang diambil oleh DPP PDIP. Karena, nantinya keputusan terkait pencalonan kandidat di Pilkada 2020 ada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Nah, sehingga kami sedang proses pembahasan sehingga semuanya sebaiknya menunggu keputusan dari ibu Megawati Soekarnoputri,” tegas Hasto.

Sementara, menurut Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, dirinya menganggap wajar jika kader akar rumput PDIP enggan mengusung putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka di Pilwalkot Solo maupun Bobby Nasution di Pilwalkot Medan 2020.

Baca juga:   Tanggapi Hashim Soal Wacana Duet Prabowo-Ganjar, Hasto: Capres dari PDIP

Namun, dirinya menilai basis massa PDIP akan kembali solid ketika keputusan para calon kepala daerah yang diusung pada PIlkada 2020 secara serentak sudah diambil Ketua Umum PDIP Megawati secara resmi.

“Kalau keputusan sudah diputuskan oleh DPP partai, kali ini diambil oleh Ibu Ketum partai, saya yakin solid. PDIP akan tegak lurus sesuai rekomendasi DPP partai,” kata Djarot saat dikonfirmasi, ditempat yang sama.

Selanjutnya, dikatakan Djarot, bahwa proses penjaringan calon kepala daerah yang akan bertarung masih diproses PDIP. Karena itu, drinya maklum jika dinamika akar rumput pasti terjadi gejolak saat melihat para kandidat yang mulai bermunculan di permukaan.

Namun, meski terjadi gejolak dirinya meminta agar situasi tersebut tetap berjalan kondusif. Karena, ajang pilkada nantinya bukan sekadar kompetisi politik semata, namun perwujudan konsolidasi organisasi.

“Dinamika pasti terjadi, biarkan berproses secara baik, karena partai punya mekanisme yang nantinya akan memberikan rekomendasi dan menugaskan siapa saja calon dari PDIP,” ujar Djarot yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca juga:   100 Hari Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, Hasto: Presiden Sangat Responsif Hadapi Persolan

Sedangkan, menurut Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto, bahwa pihaknya masih memungkinkan untuk mencalonkan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka maupun Bobby Nasution maju sebagai calon kepala daerah kendati ada kendala aturan dari partai.

“Kan, sudah dibilang mungkin. Mbak Puan bilang mungkin, Pak Sekjen bilang mungkin, Bambang Pacul bilang enggak mungkin? Cari penyakit,” kata Bambang.

Kemudian, Bambang juga menilai aturan di internal PDIP tidak kaku bagi kader yang ingin mencalonkan sebagai kepala daerah. Bahkan, dirinya membandingkan bahwa aturan di internal partai tidak sekaku seperti lembaga lain, misalnya TNI.

Sebab, aturan di PDIP bersifat fleksibel. Meski dalam peraturan diperintahkan tidak memenuhi syarat, namun keputusan akhir berada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

“Apa yang disebut wilayah khusus, itu di samping kewenangan DPP, itu ada di AD/ART, kewenangan DPP partai, juga masih ada lagi hak prerogatif ibu ketua umum. Jadi ada pertimbangan yang dianggap khusus, misalnya secara peraturan itu keputusan, di atas keputusan DPP itu keputusan peraturan, tapi di atas itu masih ada lagi ketua umum,” tandas Bambang Wuryanto. [elz/cnn]

SUMBERCNNIndonesia

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini