Soal Natuna, PKS Nilai Diksi ‘Sahabat’ Tak Tegas Sama Sekali

Sohibul-Iman
Mohamad Sohibul Iman. (foto: Muhammad Hilal/dok. PKS)

harianpijar.com, JAKARTA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyoroti tanggapan para menteri Kabinet Indonesia Maju soal klaim China atas Natuna. Presiden PKS Sohibul Iman menyinggung pernyataan Menhan Prabowo Subianto yang menurutnya tidak tegas lantaran menyebut China sebagai sahabat.

“Jadi kalau diksinya dia (China) sahabat, jangan dibesar-besarkan, itu nggak ada ketegasan sama sekali. Walau kemudian alasan ini adalah bagian dari diplomasi, yang harus diplomasi seperti itu justru Menlu (Menteri Luar Negeri) sebetulnya, yang ini harusnya lebih tegas, kok terbalik. Menlu tegas, malah yang ini justru berdiplomasi,” ujar Sohibul Iman di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin, 6 Januari 2020.

Sohibul Iman mengaku setuju dengan sikap Menlu Retno LP Marsudi. Menurutnya, pesan yang disampaikan Retno Marsudi kepada wartawan terkait persoalan Natuna jelas.

Baca juga:   Tolak Tawaran Jadi Menteri, Adian PDIP: Gue Merasa Tak Punya Talenta di Situ

“Nggak jauh-jauh, ikuti saja seperti yang disampaikan Ibu Retno, jelas. Ibu Retno message-nya jelas, diksi yang dipakai juga bagus,” sebutnya.

Sohibul Iman menilai tanggapan para menteri yang tak seragam membuat Indonesia terlihat lemah di mata negara lain.

“Jangan dibiarkan pendapat ini beragam begitu saja. Karena itu akan melemahkan kita, dari sisi pihak luar, mereka akan sangat enjoy melihat di antara pejabat sendiri berbeda pendapat,” kata Sohibul Iman.

Lebih lanjut, Sohibul Iman pun berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi instruksi agar para menterinya menyatakan tanggapan yang senada soal klaim China atas Natuna.

“Kita minta Pak Jokowi meningkatkan pengelolaan pemerintahannya itu dengan menyatukan pendapat di antara mereka,” ujar Sohibul Iman.

Baca juga:   Arief Poyuono Akui Usul Masa Jabatan Jokowi Diperpanjang 3 Tahun

Sebelumnya, Menhan Prabowo Subianto menyatakan pihaknya sedang mengusahakan semua masalah di Natuna bisa selesai dengan baik. Dengan catatan, damai tentunya.

“Kita selesaikan dengan baik ya, bagaimanapun China negara sahabat,” kata Prabowo Subianto di Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jumat, 3 Januari 2020.

Di sisi lain, Menlu Retno Marsudi menyebut tidak akan pernah mengakui klaim China atas perairan Natuna.

“Terkait nine dash line yang diklaim Tiongkok, sampai kapan pun juga Indonesia tidak akan mengakui dan apa yang disampaikan Pak Presiden (Joko Widodo) bahwa itu bukan hal yang harus dikompromikan karena sudah jelas hak berdaulat kita sudah jelas,” pungkas Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, hari ini. (nuch/det)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini